Spirit of Aqsa- Di tengah berlanjutnya pembantaian di Jalur Gaza sejak awal agresi Israel pada 7 Oktober 2023, sejumlah wilayah di Gaza menyaksikan serangkaian kekejaman yang mengerikan dalam dua hari terakhir.
Yang terbaru terjadi pada Selasa dini hari di pusat Kota Gaza, ketika serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Hayy Al-Daraj. Serangan ini menyebabkan gugurnya 10 warga Palestina, termasuk 3 anak-anak, serta melukai sejumlah orang lainnya dengan luka serius.
Jasad para syahid dibawa ke Rumah Sakit Al-Mu’madani, dengan kondisi hangus terbakar akibat serangan yang begitu dahsyat.
Tim pertahanan sipil bekerja keras mencari korban hilang di bawah reruntuhan setelah berhasil memadamkan api yang ditimbulkan oleh serangan tersebut.
Pembantaian ini bukan yang pertama di kawasan tersebut. Sebelumnya, pada 10 Agustus lalu, pasukan pendudukan Israel membombardir Sekolah At-Tabi’in yang menjadi tempat perlindungan ribuan pengungsi, menyebabkan setidaknya 100 orang gugur, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
Hayy Al-Daraj sendiri merupakan salah satu kota tertua di dunia yang didirikan oleh bangsa Kanaan pada milenium ketiga sebelum Masehi. Kawasan ini merupakan bagian utama dari bukit kuno yang menjadi bagian dari Gaza, dan dikenal dengan tangga serta undakan yang menjadi asal nama wilayah tersebut.
Kawasan ini juga terkenal dengan warisan sejarahnya, tetapi saat ini menjadi target sistematis dari serangan Israel yang menghapus jejak-jejak peninggalan budayanya.
Pada dini hari, saat mereka tertidur, peluru-peluru menghantam mereka di Hayy Al-Daraj, salah satu kawasan tertua di Jalur Gaza (Anadolu).
Ini adalah pembantaian terbaru yang dilakukan oleh pasukan Israel sejak dimulainya agresi mereka di Jalur Gaza (Anadolu).
Hampir tidak ada hari berlalu tanpa terjadinya pembantaian terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza (Anadolu).
Pesawat tempur pasukan Israel menyerang Hayy Al-Daraj, kawasan bersejarah yang merupakan salah satu kota tertua di dunia, beberapa kali (Anadolu).
Proses pencarian dan penyelamatan berlanjut hingga siang hari (AFP).
Tim pertahanan sipil mencari korban hilang di bawah reruntuhan setelah berhasil mengendalikan kobaran api (AFP).
Jalur Gaza menyaksikan serangkaian pembantaian mengerikan, di mana pasukan Israel tidak membedakan antara manusia maupun benda (AFP).