Spirit of Aqsa- Kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza akibat perang Israel, serta ekspansi permukiman di Tepi Barat yang diduduki, menjadi perhatian sejumlah media internasional. Selain itu, laporan juga menyoroti perkembangan situasi di Suriah dan Yaman.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
The New York Times menyoroti kondisi sistem kesehatan di Gaza yang sangat kritis akibat serangan udara Israel yang intens terhadap rumah sakit.
Menurut laporan tersebut, para pekerja medis menyebut salah satu dampak paling serius dari serangan itu adalah kerusakan pada jalur pasokan gas, air, dan listrik di rumah sakit, sehingga menciptakan situasi kerja yang hampir mustahil untuk menangani banyaknya korban luka dengan persediaan medis yang sangat terbatas.
Ancaman terhadap Keberadaan Kristen
The Times dari Inggris melaporkan pembatalan perayaan Natal di Bethlehem, Tepi Barat, akibat situasi yang sulit.
Laporan tersebut menyoroti penurunan jumlah umat Kristen di Bethlehem dan wilayah Tepi Barat sebagai “ancaman demografis besar” yang dapat membahayakan masa depan Gereja Kelahiran Yesus.
Surat kabar itu juga mencatat meningkatnya tindakan agresif dari pemukim Yahudi, yang berpotensi mengisolasi Bethlehem di balik pagar permukiman yang didukung oleh pemerintah Israel.
Kritik terhadap Kebijakan Israel
Sementara itu, dalam editorialnya, Haaretz dari Israel mengkritik keras kebijakan pemerintah Israel yang semakin represif terhadap para pengkritiknya. Surat kabar tersebut menyebut Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir sebagai “Menteri Ketidakamanan,” dan menuding pemerintahan Benjamin Netanyahu bertindak seperti rezim otoriter yang menindas warganya.
Haaretz juga menyoroti peran polisi dan kejaksaan sebagai alat pemerintah, serta mendesak oposisi Israel untuk bertindak sebelum suara mereka sepenuhnya dibungkam.
Situasi di Suriah
Artikel utama Foreign Affairs menyerukan agar Washington memprioritaskan kerja sama dengan pemerintah Suriah yang baru dan sekutunya untuk memastikan penghapusan senjata kimia yang tersisa secara aman. Artikel tersebut juga menuntut akuntabilitas bagi para pejabat di rezim Bashar al-Assad atas serangan kimia yang mereka lakukan.
Sementara itu, Financial Times melaporkan bahwa kilang minyak Baniyas, yang terbesar di Suriah, berhenti beroperasi akibat terhentinya pasokan minyak dari Iran. Krisis minyak ini disebut sebagai tantangan besar bagi pemerintahan Suriah sementara.
Menurut kepala kilang, Ibrahim Muslim, pemerintah Suriah berharap sanksi internasional terhadap negara tersebut akan dicabut, memungkinkan mereka mengimpor minyak dari sumber selain Iran.
Konflik di Yaman
Analisis di Yedioth Ahronoth dari Israel menyatakan bahwa serangan Israel di Hodeidah dan Sana’a, Yaman, tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kekuatan Houthi.
Laporan tersebut menyebut bahwa upaya gabungan Israel dan Amerika Serikat dengan dukungan intelijen yang akurat adalah pendekatan paling efektif untuk menghadapi ancaman Houthi, meskipun menghadapi banyak tantangan di lapangan.
Sumber: Media Amerika Serikat, Israel, dan Inggris