Spirit of Aqsa- Media Israel mengungkap penyelundupan seorang tentara Israel dari Sri Lanka menjelang pemanggilannya untuk penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Menurut laporan media Israel, tentara tersebut menerima panggilan mendesak dari otoritas Israel untuk segera meninggalkan Sri Lanka karena khawatir akan ditangkap.
Kanal berita Israel, Channel 12, melaporkan bahwa organisasi pro-Palestina Hind Rjab, yang berbasis di Belgia, berhasil mengidentifikasi keberadaan tentara itu di Sri Lanka. Organisasi tersebut membandingkan foto yang diunggahnya di media sosial dengan foto yang diambil saat ia bertugas di Gaza.
Channel 12 menyebutkan, “Organisasi ini menemukan video yang diunggah tentara itu di media sosial, di mana ia tampak membanggakan aksinya membunuh warga Palestina. Organisasi tersebut langsung melaporkan keberadaan tentara itu kepada otoritas Sri Lanka, menyerukan penangkapannya.”
Organisasi tersebut juga menuduh tentara itu memiliki “tangan berlumuran darah” dan menyebarkan informasi ini secara luas. Namun, tidak ada informasi jelas mengenai bagaimana tentara itu meninggalkan Sri Lanka atau ke mana tujuan berikutnya. Otoritas Sri Lanka juga belum memberikan komentar terkait insiden ini.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel khawatir akan adanya lebih banyak surat perintah penangkapan yang dikeluarkan secara rahasia terhadap pejabat dan tentaranya. Organisasi HAM di berbagai negara juga dilaporkan mengumpulkan bukti dan video terkait tentara Israel yang terlibat dalam kejahatan perang di Gaza untuk menyerukan penangkapan mereka.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melakukan serangan besar-besaran di Gaza yang menyebabkan lebih dari 152.000 korban jiwa dan luka-luka, termasuk banyak anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang di tengah kehancuran besar dan krisis kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency, dan media Israel