Spirit of Aqsa, Palestina – Penjajah Israel menembak mati seorang pemuda Palestina bernama Muhammad Sanjari di Kota Arabah, Palestina, Kamis malam (5/8). Sanjari ditembak saat tengah mengendarai motor. Ia pun syahid akibat luka tembak tersebut.
Melansir palinfo, penjajah Israel terus berbuat onar di kota-kota dan perkampungan Palestina.
Pembunuhan Sanjari menambah catatan korban kejahatan pembunuhan yang sasarannya adalah warga Palestina di wilayah jajahan 1948. Setidaknya peningkatan ini terjadi sejak awal tahun ini menjadi 56 orang meninggal dunia.
Dari Hebron, Tepi Barat dilaporkan, Pasukan pepenjajah Israel hari ini Kamis, menggusur dan membongkar tiga rumah di baldah Sa’ir, sebelah timur Hebron (selatan Tepi Barat) dengan dalih membangun di Area C yang seharusnya di bawah kendali Israel.
Sumber-sumber lokal menyatakan, pasukan penjajah Israel menyerbu daerah Wadi al-Sharq di baldah Sa’ir pada dini hari Kamis pagi.
Sumber menyatakan buldoser Israel mulai membongkar tiga rumah tersebut, masing-masing terdiri dari tiga lantai, milik warga Bernama; Ahed Ali Yassin Jaradat, Jamal Muhammad Yassin Jaradat dan saudaranya.
Sumber menambahkan bahwa pasukan penjajah menyerang warga dan menangkap dua pemuda selama proses pembongkaran di wilayah tersebut.
Pasukan pendudukan Israel beralasan bahwa pembongkaran bahwa pebmbangunan di sana dilakukan tanpa izin dan inilah yang dibantah oleh Palestina, lembaga internasional dan PBB. Sebab, pendudukan Israel jarang menyetujui permintaan izin bangunan di daerah yang diklasifikasikan sebagai C, yang merupakan 60 persen dari Tepi Barat.
Perjanjian Oslo (1995) antara Organisasi Pembebasan PLO dan otoritas penjajah Israel mengklasifikasikan tanah Tepi Barat menjadi tiga wilayah: “A” di bawah kendali penuh Palestina, “B” di bawah keamanan Israel, namun kendali administrasi sipil di bawah Palestina, dan “C” di bawah kontrol sipil, administratif dan keamanan Israel.