Spirit of Aqsa, Jakarta– Punggawa Timnas Palestina menyampaikan rasa terimakasih atas sambutan rakyat Indonesia. Ratusan warga menyambut kedatangan timnas sepakbola Palestina di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (10/6/2023) malam WIB.
Sambutan serupa kiranya tak berbeda, bahkan bisa jadi melampaui sambutan terhadap timnas dari negara lain ke Indonesia. Dalam acara penyambutan, para penggemar membawa bendera Palestina dan Indonesia. Beberapa penggemar juga ada yang memberikan pesan lewat spanduk dan poster akan pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina.
Penggemar menyambut timnas sepakbola Palestina dengan nyanyian selamat datang di Indonesia. Para pemain pun membalasnya dengan hangat sambil melayani pengemmar yang memina untuk berfoto.
Vice-President Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Susan Shalabi-Molano berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat Indonesia tersebut. Menurutnya, sambutan hangat tersebut merupakan tanda cinta masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina. Dia juga memuji keramahan masyarakat Indonesia.
“Semuanya di sini indah, orang-orangnya cantik, semua orang sangat membantu, semua orang sangat ramah. Bahkan, di bandara ketika kami pertama kali tiba, kami merasakan cinta untuk Palestina yang sangat kami hargai, dan terima kasih sekali lagi atas cinta itu,” kata Susan dalam acara meet and greet di Balai Kota Surabaya, Ahad (11/6/2023) malam.
Susan mengapresiasi perjuangan masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan sepak bola. Ia pun mengaku sangat senang bisa bertanding melawan Timnas Indonesia dalam ajang persahabatan FIFA matchday. Susan mengatakan, siapapun yang nantinya keluar sebagai pemenang, ia sangat senang bisa bertanding melawan Indonesia.
“Izinkan saya memberi tahu sesuatu. Tidak ada pemenang atau pecundang. Siapapun yang menang, bagi kami, kami sangat senang,” kata Susan.
Timnas Palestina menjalani latihan di Stadion Gelora 10 November pada 11 Juni 2023. Susan pun memuji stadion tersebut, yang tidak hanya memiliki kualitas baik, tetapi juga memiliki nilai historis Indonesia dan negaranya. Dimana 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Bagi kami, ini sangat berarti. Hari itu (10 November 1945) ketika orang Indonesia melawan kekuatan yang lebih besar, dan kalian mengalahkan mereka. Jadi, ini juga sangat penting bagi kami sebagai warga Palestina,” kata Susan.
Pujian tersebut membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bangga dan semangat menjadikan Surabaya sebagai kota sepak bola. Apalagi, respon positif terkait lapangan latihan itu tidak hanya disampaikan oleh timnas Palestina saja, hal serupa turut disampaikan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong.
“Alhamdulillah ada dua respon, dari timnas Palestina dan Indonesia Shin Tae Yong yang menyatakan bahwa seharusnya semua rumput dan tempat pertandingan olahraga itu seperti di Surabaya. Ini membuat kebanggaan kami dan semangat kami untuk menjadikan Surabaya kota sepak bola,” kata Eri.
Eri juga mengajak para suporter yang menyaksikan pertandingan FIFA matchday Indonesia vs Palestina di Stadion GBT untuk menyerukan tali persaudaraan. Eri juga berharap, para suporter yang hadir turut mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina. Ia mengatakan, Indonesia dan Palestina adalah dua negara yang bersahabat sejak lama. Bahkan, pada saat kemerdekaan Indonesia, Palestina adalah salah satu negara asal Timur Tengah yang mengakuinya.
“Kita kibarkan bendera merah putih dan Palestina untuk mengatakan kita saudara sampai dengan yaumil qiyamah dan mendukung kemerdekaan satu dengan lainnya,” ujarnya. (Republika)