Jumat pagi (14/11), warga Palestina di timur Qalqiliya, Tepi Barat, kembali diserang oleh pemukim, sementara pasukan Israel menculik sejumlah warga dan melakukan kekerasan fisik terhadap salah satunya dalam serangkaian penggerebekan di berbagai kota Tepi Barat. Di tengah situasi ini, Front Populer untuk Pembebasan Palestina menyerukan “perlawanan terbuka” melawan pendudukan.
Menurut laporan Al Jazeera, para pemukim melempari kendaraan warga Palestina dengan batu di dekat Bundaran Qaddumim, tanpa laporan korban luka. Pasukan Israel juga melakukan penggerebekan di Kamp Askar Lama, timur Nablus, utara Tepi Barat.
Kekerasan dan Penangkapan
Sumber lokal melaporkan bahwa tentara Israel memukuli seorang anak di kota Mithilun, selatan Jenin, selama penggerebekan. Di tempat lain, beberapa pemuda ditahan saat penggerebekan di Silwad, timur Ramallah; empat warga ditangkap di Azun, timur Qalqiliya; dan seorang pemuda ditahan di Tubas, utara Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan bahwa otoritas Israel masih menahan jenazah dua anak yang dibunuh pasukannya pada Kamis lalu di Beit Ummar, utara Hebron. Pasukan Israel mengklaim kedua anak itu mencoba menyerang dengan botol molotov dekat pemukiman Karmi Tsur. Semalam, tiga warga Palestina, termasuk seorang anak, juga terluka akibat tembakan di Al-Eizariya, tenggara Al-Quds.
Seruan untuk Eskalasi
Front Populer menilai pembunuhan dua anak di Beit Ummar sebagai “kejahatan baru dalam rangkaian kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.” Menurut Front, tindakan ini bagian dari eskalasi sistematis yang menargetkan Tepi Barat, termasuk perluasan serangan pemukim, untuk menjadikan wilayah itu “tanah terbakar” dan menciptakan realitas pemukiman baru, selaras rencana Israel untuk menguasai sepenuhnya dan mendeportasi penduduknya.
Dalam konteks ini, Front menyerukan rakyat Palestina di Tepi Barat untuk meningkatkan perlawanan, melakukan bentrok terbuka terhadap pendudukan dan pemukim, serta menghadang kejahatan mereka.
Sejak perang genosida di Gaza dimulai Oktober 2023, agresi tentara dan pemukim telah menewaskan sedikitnya 1.070 warga Palestina, melukai sekitar 10.700 lainnya, dan menahan lebih dari 20.500 orang.
Sumber: Al Jazeera, Media Palestina










