Spirit of Aqsa, Gaza – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan, sebanyak 42 warga Palestina gugur dan 50 luka-luka, akibat pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di Jalan al-Wahdah, di pusat kota Gaza. Peristiwa tersebut terjadi pada Ahad (16/5).

Wakil dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Yusuf Abu al-Rish mengatakan, “Pagi ini dunia terkejut dengan kejahatan keji yang dilakukan pasukan pendudukan Zionis Israel terhadap warga sipil yang ada di dalam rumah mereka, di mana penjajah Zionis memuntahkan senjata paling kuat dan mematikan terhadap rakyat kami,”

“Senjata-senjata ini telah mengubah tubuh anak-anak menjadi bagian yang tidak dapat dibedakan. Di antara korban adalah dokter Mueen Al-Aloul dan dokter Ayman Abu al-Auf. Dengan serangan terhadap kedua petugas medis ini, mengungkap wajah buruk penjajah Zionis,” kata dia menambahkan.

Dia menyatakan, penjajah Zionis dengan sengaja mengebom institusi kesehatan dan menghambat pekerjaan tenaga medis di Gaza.

Serangan yang dilakukan penjajah Zionis mencakup fasilitas layanan dasar penting di Gaza, termasuk air, listrik dan sektor kehidupan lainnya.

“Penjajah Zionis terus melakukan serangkaian serangan brutal terhadap orang-orang tak tidak bersalah dan terisolasi, sehingga penjajah ini telah mendaftarkan dirinya di garis depan dalam daftar kejahatan terorganisir,” ucapnya.

“Selama sepakan dihabiskan penjajah Zionis untuk menarget institusi kesehatan, menghancurkan pusat perawatan primer dan jalan menuju rumah sakit, menarget ambulans, menghalangi aksesnya, menarget personel kesehatan, dan mencegah tim medis dan pasien agar korban bisa mendapatkan perawatan,” kata Abu al-Rish.

Dia menjelaskan, agresi penjajah Israel telah menyebabkan eksodos lebih dari 40 ribu warga untuk mencari keselamatan dan tempat yang aman. Dia menjelaskan bahwa eksodos ini terjadi setelah warga kehilangan rumah. Hal ini membuat mereka menghadapi bahaya besar, terutama dalam konteks merebaknya virus Corona, yang masih menyebar di Jalur Gaza.

Abu al-Rish memperingatkan, bahaya Corona muncul dengan terhalanginya pasien mendapatkan vaksin, mengakses pusat-pusat pemeriksaan, dan tempat-tempat di mana mereka bisa menerima layanan kesehatan yang diperlukan.

Dia menyerukan perlunya mengendalikan penjajah dan meminta pertanggungjawabannya atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Dia menyerukan diakhirinya blokade dzalim terhadap Jalur Gaza yang memengaruhi semua aspek kehidupan, yang terutama adalah sektor kesehatan.

Abu al-Rish meminta agar penyeberangan dibuka. Agar tim medis dapat segera menjangkau kebutuhan sektor kesehatan. Dia menyerukan pasokan bantuan, obat-obatan, dan bahan-bahan medis habis pakai yang mendesak ke Jalur Gaza.

Dia kembali menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi institusi medis dan pekerja kemanusiaan, serta untuk segera turun tangan untuk memasok Jalur Gaza dengan obat-obatan dan bahan-bahan medis habis pakai.

Menurut Departemen Kesehatan, agresi Israel di Jalur Gaza, yang berlanjut sejak Senin (10/5/2021) lalu, telah menyebabkan 197 warga Palestina gugur, termasuk 58 anak-anak, 34 wanita dan 15 lansia, serta lebih dari 1.235 luka-luka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here