Pasukan Israel menyerbu sejumlah kota dan desa di Tepi Barat, yang terus mengalami eskalasi kekerasan, terutama setelah kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Sementara itu, serangan Israel terhadap Kota Tulkarm dan kamp pengungsinya terus meningkat
.Sumber-sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu Kota Dura di selatan Hebron, desa Ain Qinya di utara Ramallah, serta Kamp Balata dan Ain di Nablus.
Selain itu, mereka juga menyerang Desa Beit Fajjar di selatan Betlehem. Di Kota Qalqilya, pasukan Israel dilaporkan menggerebek rumah-rumah warga Palestina.
Pada Jumat malam, pasukan Israel meledakkan sebuah rumah di Kamp Jenin, bagian utara Tepi Barat. Agresi terhadap Jenin dan kamp pengungsinya masih berlanjut, menyebabkan kehancuran besar pada properti publik dan pribadi serta infrastruktur.
Hingga kini, serangan Israel di Jenin telah menyebabkan 19 warga Palestina gugur, termasuk seorang anak, lebih dari 50 orang terluka, serta puluhan lainnya ditangkap. Pasukan Israel juga menghancurkan sekitar 100 rumah dan membakar beberapa lainnya.
Penghancuran dan Pembakaran di TulkarmPasukan Israel terus menggempur Kota Tulkarm dan kamp pengungsinya selama enam hari berturut-turut, menyebabkan kehancuran besar pada rumah-rumah warga dan infrastruktur. Serangan ini juga memaksa puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka secara paksa.
Di dalam kota, patroli tentara Israel terlihat di berbagai kawasan, terutama di wilayah barat, selatan, dan timur. Mereka menggerebek rumah-rumah warga, menggeledah, serta memeriksa identitas penghuni. Beberapa bangunan hunian dan komersial dijadikan pos militer, dengan para penembak jitu ditempatkan di atapnya.
Menurut kantor berita Palestina, pasukan Israel yang ditempatkan di gedung-gedung komersial terus menerbangkan drone pengintai di sekitar pasar sayur sepanjang malam. Sementara itu, tentara Israel juga menyerbu pemakaman barat kota dan melakukan penyisiran di dalam serta di sekitarnya.
Di Kamp Pengungsi Tulkarm, pasukan Israel masih menerapkan blokade ketat, menyebar di seluruh lingkungan, dan menempatkan penembak jitu di bangunan-bangunan tinggi.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel memaksa warga di beberapa lingkungan, seperti Al-Nadi, Al-Syuhada, Al-Ghanem, Al-Mathar, dan Abu Al-Foul, untuk meninggalkan rumah mereka.
Serangan ini disertai dengan penghancuran isi rumah, peledakan, pembakaran, dan penghancuran bangunan sebagai bentuk intimidasi terhadap warga, dengan dalih mencari orang-orang yang mereka incar.
Seiring dengan genosida yang berlangsung di Gaza, pasukan Israel dan pemukim Yahudi meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur. Berdasarkan data resmi Palestina, serangan ini telah menyebabkan 894 warga Palestina gugur, sekitar 6.700 terluka, dan 14.300 lainnya ditangkap.