Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, kembali melancarkan serangan presisi terhadap pasukan pendudukan Israel di tengah Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Al-Qassam mengonfirmasi bahwa pejuangnya berhasil menghantam kendaraan pengangkut pasukan dan satu unit tank tempur Merkava menggunakan peluru kendali anti-zirah “Yasin 105” di selatan-timur kota Deir al-Balah.
Pasca serangan terhadap tank, helikopter militer Israel tampak dikerahkan untuk melakukan evakuasi darurat. Media Israel mengakui bahwa seorang tentara mengalami luka berat akibat hantaman rudal anti-tank di lokasi yang sama.
Sementara itu, laporan tambahan dari sumber militer Israel menyebutkan bahwa lima tentaranya terluka akibat hantaman proyektil di sebuah kamp militer di Gaza selatan, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Dua tentara lainnya juga dikabarkan cedera setelah ledakan bom di wilayah tengah Gaza.
Dalam pertempuran sengit terbaru, militer Israel juga mengonfirmasi gugurnya seorang tentara dalam kontak senjata di Gaza selatan.
Ketua Staf Umum Militer Israel, Eyal Zamir, mengakui secara terbuka bahwa agresi brutal di Gaza tengah memakan “harga yang sangat mahal” bagi Israel. Namun ia bersikeras operasi akan terus berjalan demi membebaskan sandera dan “menghancurkan Hamas.”
Di tengah tekanan publik dan kecaman internal yang makin membesar, media Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa militer tengah bersiap membuka penyelidikan atas seluruh jalannya operasi darat yang dimulai sejak akhir Oktober 2023, mengisyaratkan kegagalan yang tak lagi bisa ditutupi.