Spirit of Aqsa- Brigade Al-Qassam berhasil menjebak pasukan Israel dalam sebuah gempuran di sebuah rumah di Jabalia, Jalur Gaza utara. Sementara itu, tentara Israel mengklaim hanya 14 tentaranya terluka dalam pertempuran di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Al-Qassam menjelaskan, jebakan tersebut menggunakan bom “televisi” dan ranjau “T6” dari sisa-sisa perang Israel. Begitu pasukan Israel memasuki rumah dan memeriksa salah satu kamar, bom tersebut meledak, menewaskan dan melukai beberapa tentara.
Bom “televisi” adalah jenis bom antipersonel yang menyerupai layar televisi, diisi dengan bahan peledak dan sejumlah besar pecahan peluru, dengan jangkauan ledakan mematikan hingga 100 meter.
Selain itu, Al-Qassam juga melaporkan bahwa mereka telah meledakkan rumah yang dipasangi bom di Rafah timur, menewaskan dan melukai pasukan Israel yang berjalan kaki, serta menargetkan pasukan yang bersembunyi di sebuah rumah di Gaza dengan roket, mengakibatkan korban tewas dan luka-luka.
Kemarin, Al-Qassam mengklaim telah menembakkan roket jarak pendek berkaliber 114 mm ke markas komando tentara Israel di Netzarim, serta menargetkan tank Merkava Israel dengan roket “Yassin 105” di sekitar kampus universitas di selatan Sabra, Gaza.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, melaporkan bahwa mereka menembakkan mortir berat ke pasukan dan kendaraan Israel di perbatasan Palestina-Mesir barat Rafah, mengklaim telah “mencapai sasaran langsung”.
Reporter Al Jazeera melaporkan adanya serangan artileri dan bentrokan di sekitar bundaran Abu al-Saeed di selatan Tel Sultan, Rafah, serta serangan udara Israel yang menargetkan Tel Sultan dan daerah Saudi di barat Rafah.
Pengakuan Israel
Tentara Israel mengakui bahwa 14 tentaranya terluka dalam pertempuran di Gaza dalam 24 jam terakhir. Sejak awal perang, 3703 perwira dan tentara terluka, termasuk 1878 dalam operasi darat. Saat ini, 254 perwira dan tentara masih dalam perawatan medis akibat luka-luka yang diderita di Gaza, dengan 32 di antaranya dalam kondisi kritis.
Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, mengumumkan bahwa empat tahanan Israel yang berada di Khan Yunis, Gaza selatan, beberapa bulan lalu telah tewas, dan penyebab kematian mereka masih dalam penyelidikan, sementara jenazah mereka masih berada di Gaza.