Spirit of Aqsa, Prancis- Anggota Parlemen Inggris, David Guiraud, mengungkapkan, para pejuang Palestina sangat manusiawi saat melancarkan operasi perlawanan. Mereka tidak mengorbankan warga sipil untuk kepentingan kelompok.

“Baik Palestina maupun Hamas tidak menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup, namun Israel-lah yang melakukan hal tersebut saat ini,” kata David, dikutip Koran Liberation dari Palinfo, Kamis (26/10).

“Ada tentara Israel yang dihukum karena menggunakan seorang anak Palestina berusia 9 tahun sebagai tameng manusia, ketika mereka memintanya untuk membuka paket bom, dengan kemungkinan meledak di wajahnya, dan dengan senjata yang diarahkan kepadanya,” tulis Liberation mengutip pernyataan David.

Perwakilan dari Partai Proud France itu menambahkan, “Tidak ada anggota Hamas yang dihukum karena menggunakan perisai manusia.”

Sontak artikel tersebut mengundang reaksi dari publik Pracis. Mengingat, Prancis menjadi salah satu negara yang mendukung Israel. Liberation kemudian membuat verifikasi dengan menyertakan data dari Doctors Without Borders dan organisasi Israel B’Tselem. Organisasi itu disebut mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dilakukan zionis Israel.

Surat kabar tersebut merujuk pada sebuah artikel di situs web B’Tselem yang diterbitkan pada 2017, yang mengonfirmasi penggunaan perisai manusia oleh pasukan Israel. Pada 2002, organisasi tersebut berpartisipasi, di antara organisasi hak asasi manusia lainnya, dalam mengajukan permintaan ke Mahkamah Agung di Israel menentang praktik ini, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here