Irene Khan, Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi, mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka perbatasan Gaza dan menghentikan krisis kelaparan yang semakin parah. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Khan menegaskan perlunya langkah kolektif untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan.

Khan secara khusus menyoroti peran vital UNRWA, lembaga yang telah puluhan tahun bekerja bersama rakyat Palestina, dan menuntut agar mereka diberi akses penuh untuk menyalurkan bantuan pangan. Ia juga menyerukan penghentian blokade laut terhadap Gaza, mendorong sekutu Israel untuk bertindak, menjatuhkan sanksi, dan mengawal konvoi kemanusiaan PBB.

“Opini publik dunia mulai berbicara tentang Gaza. Namun mengakui Palestina saja tidak cukup. Kelaparan di sini adalah kelaparan yang disengaja, diciptakan oleh manusia,” tegas Khan.

Situasi kemanusiaan di Gaza, kata Khan, berada di titik nadir: bayi meninggal di pelukan ibunya akibat kekurangan gizi, dan warga dibunuh saat mencari makanan. Data terakhir mencatat sedikitnya 197 warga Gaza syahid akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk 96 anak-anak. Pada Kamis, Rumah Sakit Nasser di Khan Younis melaporkan kematian dua anak karena gizi buruk.

Sejumlah pakar HAM PBB di Jenewa sebelumnya telah memperingatkan bahwa Israel harus mengaktifkan kembali jalur distribusi bantuan PBB untuk mencegah kematian massal dan penderitaan tak manusiawi akibat kelaparan. Mereka menuntut akses kemanusiaan yang segera dan tanpa syarat, serta menyerukan semua negara untuk mengambil langkah tegas menghentikan upaya Israel menghancurkan kondisi kehidupan di Gaza.

Menurut PBB, lebih dari 500 ribu orang (seperempat populasi Gaza) sudah berada di ambang kelaparan, sementara sisanya mengalami tingkat kelaparan darurat. Seluruh anak di bawah usia lima tahun, sekitar 320 ribu jiwa, terancam gizi buruk akut dengan dampak fisik dan mental yang membekas seumur hidup.

PBB menegaskan, ratusan truk bantuan per hari dibutuhkan untuk menghentikan bencana kelaparan yang diakibatkan oleh blokade dan perang pemusnahan yang dijalankan Israel selama 22 bulan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here