Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Muhammad Al-Samadi, menyatakan, kerugian besar yang dialami tentara Israel di Gaza mencerminkan tingkat kelelahan fisik dan psikologis yang tinggi, akibat perang yang berkepanjangan. Berdasarkan laporan media Israel, tentara Israel menghadapi kekurangan personel karena lebih dari 10 ribu tentara terluka atau tewas, sementara kelelahan semakin parah akibat pertempuran di berbagai front.
Al-Samadi menjelaskan bahwa militer Israel terbiasa dengan perang singkat, namun perang Gaza saat ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah Israel, memicu kelelahan operasional yang signifikan. Israel biasanya mengandalkan tentara reguler kecil yang didukung oleh pasukan cadangan tiga kali lipat jumlahnya. Namun, pasukan cadangan kini membangkang dan menolak terlibat perang.
Ia menyoroti laporan Israel Hayom yang menyebutkan sekitar 500 perwira berpangkat mayor melarikan diri dari militer, fenomena yang disebut sebagai “pendarahan” dalam tubuh tentara Israel. Padahal, menurut Al-Samadi, mayor adalah tulang punggung militer Israel.
Laporan lainnya menyebutkan bahwa lebih dari 13.500 tentara Israel terdaftar untuk rehabilitasi di Kementerian Pertahanan sejak Oktober 2023. Al-Samadi menambahkan, perang panjang meningkatkan risiko kesalahan operasional akibat kelelahan dan kurangnya konsentrasi. Hal ini terlihat jelas dalam video yang dirilis kelompok pejuang Palestina, menunjukkan kesalahan fatal pasukan Israel, terutama di Divisi 162 dan 99 yang mengalami tingkat kelelahan sangat tinggi.
Sumber: Al Jazeera