Spirit of Aqsa, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi, mengatakan, umat Islam tidak akan pernah melupakan peristiwa pembakaran masjid Al-Aqsa yang terjadi 51 tahun yang lalu. Penistaan masjid Al-Aqsa itu terjadi pada 21 Agusutus 1969.

Pelaku pembakaran itu adalah salah seorang Yahudi berkebangsaan Australia, Michael Rohan. Aksi Michael itu mendapat dukungan dari dari sekelompok Yahudi yang turut membakar sebagian Masjid Al-Aqsa, tepatnya Masjid Al-Qibli.

“Lebih dari setengah abad kejadian pembakaran masjid Al-Aqsha dan umat Islam tidak akan melupakan peristiwa tersebut,” kata Muhyidin dalam diskusi virtual di Jakarta, dikutip Jumat (21/8),

Dia mengajak seluruh umat Islam, terkhusus muslim Indonesia, untuk terus berkomitmen memberikan dukungan kepada para pejuang Palestina. Ini karena penjajah Israel tidak akan berhenti berupaya menghancurkan kiblat pertama umat Islam itu.

“Kita tetap memiliki komitmen untuk membantu Palestina, karena Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan negara Indonesia,” ucap dia.

Selain itu, dia berharap pemerintah Indonesia tidak berhenti memberikan bantuan kepada Palestina. Di sisi lain, dia meminta pemerintah tidak mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) yang melakukan hubungan diplomatik dengan Israel.

“Selama Israel tidak mengakui kedaulatan Palestina, selama itu pula Indonesia tidak akan mengakui kedaulatan Israel” ujar dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here