Spirit of Aqsa– Pasukan teroris Israel menggerebek Kota Tulkarm di utara Tepi Barat pada Senin dini hari (1/7/2024), mengepung pintu masuk Kamp Pengungsi Noor Shams, dan menempatkan penembak jitu di gedung-gedung perumahan.
Kendaraan militer Israel menuju Kamp Noor Shams dan memblokade pintu masuk utama yang berdekatan dengan Jalan Nablus. Buldozer Israel menghancurkan infrastruktur di sekitar bundaran Martir Saif Abu Labda dan sepanjang jalan di dekat kamp, serta merusak jalan utama di Tulkarm.
Tentara Israel menggeledah beberapa rumah dan bangunan tinggi di sekitar kamp, menempatkan penembak jitu di atap. Bentrokan terjadi di pintu masuk Kamp Tulkarm saat kendaraan militer melintas, diiringi suara ledakan di area tersebut.
Kelompok Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah), menyatakan pejuangnya terlibat dalam baku tembak sengit dengan pasukan Israel di Kamp Noor Shams, Tulkarm.
Wartawan Al Jazeera melaporkan sebuah ranjau meledak di kendaraan militer Israel jenis Panther di Kamp Noor Shams, Tulkarm.
Perkembangan Lain
Kelompok Bersenjata Tulkarm menyatakan telah meledakkan alat peledak di buldozer militer di pintu masuk Kamp Tulkarm. Bentrokan terjadi antara pejuang Palestina dan pasukan Israel saat mereka memasuki kota tersebut dengan kendaraan dan buldozer militer.
Pasukan Israel juga menggerebek beberapa kota di Hebron, termasuk Dora dan Beit Ummar, serta Kamp Pengungsi Al-Arroub pada Senin dini hari.
Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu kota-kota di Qalqilya dan Nablus di utara Tepi Barat serta kota-kota lain di Yerusalem Timur, termasuk Anata dan Silwan.
Sumber setempat melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu Kota Nablus pada pagi hari, mengepung sebuah rumah di Jalan “ISO” dan menangkap Qassem Al-Aklek, seorang mantan tahanan yang telah menjalani 20 tahun di penjara Israel.
Sumber juga melaporkan bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan Israel setelah penyerbuan di Desa Tell, selatan Nablus.
Bersamaan dengan perang yang menghancurkan di Gaza, pasukan Israel meningkatkan serangan di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur. Serangan ini telah menyebabkan kematian 553 warga Palestina, termasuk 133 anak, dan melukai sekitar 5.300 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.