Spirit of Aqsa | Ramallah – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan pemerintahnya mengakhiri semua perjanjian yang ditandatangani dengan Israel dan Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan Abbas dalam rapat darurat di Ramallah pada Selasa (19/5) waktu setempat.

Langkah dramatis Abbas ini ditempuh di tengah rencana Israel menganeksasi Tepi Barat. “PLO dan negara Palestina hari ini membebaskan diri dari semua kesepakatan dengan Israel dan AS,’’ katanya seperti dilansir Arab News dan Aljazirah, Rabu (20/5).


Palestina, menurut Abbas, juga lepas dari kewajiban untuk mematuhi kesepakatan-kesepakatan itu termasuk kesepakatan keamanan. Ia mengungkapkan, salah satu yang diakhiri adalah Perjanjian Oslo yang ditandatangani pada 1993.


Abbas menegaskan, dengan diakhirinya kesepakatan tersebut, ini berarti Israel menanggung semua tanggung jawab dan kewajiban di hadapan komunitas internasional sebagai entitas yang melakukan pendudukan atas tanah Palestina.

Di sisi lain, Abbas pun mengecam AS yang di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump menempuh kebijakan yang keras terhadap Palestina, termasuk memindahkan kedubes mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.


“Pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas tekanan terhadap warga Palestina. Kami juga menganggap AS menjadi mitra utama Israel dalam keputusan agresif dan tak adil kepada rakyat kami,’’ kata Abbas menegaskan.

sumber: Republika.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here