Spirit of Aqsa, Palestina- Warga Palestina di Gaza utara menolak meninggalkan rumah mereka meski diancam oleh penjajah zionis Israel. Mereka teguh mempertahankan Tanah Air dan mendukung perlawanan para pejuang untuk merebut kemerdekaan Palestina. Bahkan, banyak pengungsi yang telah kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza.

“Tidak ada gunanya meninggalkan rumah, seperti orang lain di Beit Lahia, mengingat pemboman terus menerus menargetkan Jalur Gaza selatan, meskipun pendudukan mengklaim bahwa itu lebih aman,” kata Mahmoud Shalabi, salah satu warga Gaza, dikutip Palinfo, Jumat (28/10).

“Kepadatan tempat pengungsian dan kurangnya air dan makanan di wilayah selatan berperan dalam keputusan untuk tetap tinggal di wilayah utara. Bagi pengungsi, mereka menghadapi risiko kematian di mana pun mereka berada di Gaza, di rumah mereka, atau di mana pun.” Lanjutnya.

Sementara itu, kepala kantor media pemerintah di Gaza, Salama Marouf, menegaskan, penjajah Israel menargetkan warga sipil Palestina di tempat pengungsian. Padahal, penjajah Israel mengklaim tempat pengungsian aman dari bombardir. Hal itu menunjukkan kebohongan yang dilancarkan zionis Israel.

Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, baru-baru ini menyatakan, “tidak ada tempat yang aman di Gaza saat ini.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here