Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Para petugas medis di Kompleks Medis Al-Shifa terus bertahan di tengah teror militer penjajah Israel.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, seorang petugas penjajah Israel menelepon direktur kesehatan di Jalur Gaza, Dr. Munir Al-Bursh, beberapa menit sebelum pasukan penjajah menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa pada Rabu pagi (15/11).

Dalam rekaman telepon itu, Al-Barsh mencoba menjelaskan kepada penelepon rincian tentang departemen rumah sakit. Dia menegaskan, setiap inci dari rumah sakit tersebut berisi pasien dan warga sipil.

Al-Barsh memperingatkan, serangan tentara penjajah Israel akan menciptakan teror di antara pasien dan petugas medis. Jika pasukan penjajah Israel menyerbu, mereka akan menemukan lubang besar di halaman rumah sakit yang telah digali untuk menguburkan 80 jenazah syuhada. Sementara, masih ada sekitar 100 jenazah syuhada yang masih menunggu giliran untuk dimakamkan.

Percakapan lewat telpon berlangsung beberapa menit. Al-Barsh berusaha meyakinkan bahwa rumah sakit adalah institusi medis yang tidak boleh diserbu. Namun alih-alih mematuhi hukum internasional, penelpon Israel itu justru melayangkan ancaman dengan mengatakan, “jaga kesehatanmu, jaga dirimu”.

Al-Barsh langsung menjawab, “Saya termasuk di antara pasien, tidak peduli dengan ancaman, dan siap untuk apa pun.”

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here