Spirit of Aqsa, Palestina – Organisasi Amnesty Internasional menyatakan, keputusan Israel menutup kantor komite kesehatan Palestina akan berdampak buruk bagi kebutuhan kesehatan warga Palestina di semua wilayah Palestina terjajah.

Wakil direktur Amnesty wilayah Timur Tengah dan Afrika, Shalih Hijazi menjelaskan, Komite Kerja Kesehatan termasuk pionir dalam pelayanan kesehatan di wilayah Palestina terjajah, yang mengelola sejumlah rumah sakit dan klinik serta memberikan perawatan medis. Penutupan kantor oleh pihak Israel akan berdampak buruk bagi pelayanan kesehatan pokok bagi ribuan warga Palestina, dan saat ini layanan kesehatan wanita sudah terhenti yang biasanya dilakukan di kantor utama.

 Amnesty menambahkan, sebagai pihak yang menduduki wilayah Palestina, seharusnya Israel komitmen terhadap norma dan hukum internasional, untuk melindungi hak-hak seluruh rakyat Palestina, termasuk hak mereka mendapatkan layanan kesehatan, sampai saat ini pihak Israel tak menunaikan tanggung jawab di masa pandemi internasional ini, dengan memberikan vaksinasi covid 19, ditegaskannya bahwa otoritas Israel justru menutup layanan kesehatan dan mempersempit ruang gerak para pegiat medis.

Penutupan ini bukan kali pertama menyasar komite kerja kesehatan dan para pegiat medis oleh pasukan Israel, sebelumnya otoritas Israel telah menutup kantor komite kesehatan di Al-Quds pada tahun 2015, dan kantor di Ramallah yang ditutup hari ini, juga pernah digeledah pada Oktober 2019 lalu, saat itu direktur keuangannya ditangkap, dan pada Maret 2021 lalu sejumlah pegawainya juga ditangkap.

Pada 9 Juni lalu, pasukan Israel menggeledah kantor komite kerja kesehatan di  Ramallah, kemudian mencopot pintu dan menyita perangkat computer, serta menerbitkan intruksi militer berisi penutupan paksa kantor komite kerja kesehatan selama 6 bulan kedepan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here