“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” (QS al-Isra: 9)

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Hidup adalah pilihan. Allah menurunkan kitab suci kepada para nabi dan rasul agar menjadi petunjuk bagi umat manusia. Dari sana timbul pilihan, mengikuti petunjuk yang Allah turunkan atau mengikuti petunjuk setan. Tentu pilihan memiliki konsekuensi. Kebahagiaan bagi mereka yang megikuti petunjuk Allah, dan kesengsaraan bagi siapa saja yang berbuat ingkar.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” (QS al-Isra: 9)

Pada ayat 5-8 surah al-Isra, Allah menjelaskan perilaku Bani Israil yang melakukan banyak kerusakan di atas muka bumi. Mereka dikutuk sebagai bangsa perusak dan super sombong karena meninggalkan petunjuk yang Allah turunkan kepada Nabi Musa AS. Itu adalah konsekuensi dari pilihan mereka sendiri. Allah akan memberikan hukuman kepada mereka.

Maka pada ayat kesembilan, Allah memberikan peringatan agar umat Muhammad SAW tidak mengikuti jejak Bani Israil. Dia menegaskan bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dan membawa berita gembira kepada orang-orang beriman. Ada pahala sangat besar yang telah disiapkan untuk mereka.

Imam as-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan, Allah Ta’ala dalam ayat ini memberitakan tentang kemuliaan dan keagungan Al-Qur’an. Al-Qur’an memberi petunjuk pada akidah, kepada amal dan ahlak paling lurus dan agung. Barangsiapa yang mengikuti petunjuk yang diserukan Al-Qur’an, maka sungguh dia adalah manusia yang paling sempurna.

Setidaknya ada dua pelajaran penting yang bisa dipetik dari ayat di atas. Pertama, Al-Qur’an adalah petunjuk ke jalan yang paling lurus, paling baik, dan paling dicintai oleh Allah. Barangsiapa yang ingin mendapatkan petunjuk terbaik dalam segala urusan, maka jadikan Alquran sebagai sebaik-baik petunjuk.

Ketika umat Muhammad SAW menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan, Allah akan memberikan petunjuk terbaik dalam urusan mereka. Demikian pula sebaliknya, jika meninggalkan petunjuk Al-Qur’an, maka secara tidak langsung mereka akan mengikuti Bani Israil yang melakukan kerusakan di muka bumi.

Kedua, Alquran memberikan berita gembira untuk orang-orang beriman yang senantiasa istiqomah melakukan kebajikan. Sungguh ada pahala besar di sisi Allah yang sudah dijanjikan untuk mereka.

Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita, ‘barangsiapa yang berpegang teguh pada dua perkara, maka sungguh dia tidak akan tersesat selama-lamanya.’ Dua perkara itu adalah Alquran dan as-Sunnah.

Jika memperhatikan kejadian hari ini, ujian yang dihadapi umat Muhammad, bisa jadi karena akibat meninggalkan petunjuk Al-Qur’an. Bukankan Rasulullah SAW telah memberikan kita peringatan tentang hal ini. Ketika sedang berkumpul dengan para sahabat, Rasulullah SAW memberikan peringatan

“Pada suatu saat nanti,” sabda Rasulullah SAW, “akan datang ditengah-tengah kamu, dimana orang-orang lain di sekeliling kamu akan bersatu mengerubungimu, seperti bersatunya orang-orang mengerubungi makanan di atas meja hidangan.”

Sebagian sahabat lantas terkejut. Kemudian mereka bertanya, “Apakah jumlah kami sedikit saat itu Ya Rasulullah?” Lantas Rasulullah SAW menjawab, “Sama sekali tidak, bahkan jumlah kalian sangat banyak. Namun kalian seperti buih di lautan. Allah telah mencabut rasa gentar dari musuh kalian terhadap kalian.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here