Spirit of Aqsa- Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan kepada masyarakat internasional, lembaga hak asasi manusia internasional, dan semua organisasi kesehatan untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar menghentikan serangan terhadap sektor kesehatan.

“Serangan brutal dan disengaja oleh Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza memaksa tenaga medis dan pasien untuk mengosongkan rumah sakit di tengah serangan bom,” demikian pernyataan Kemenkes Palestina, Selasa malam (21/5/2024).

Kemenkes menambahkan, pasukan Israel menargetkan rumah sakit tersebut, yang saat itu dihuni oleh 150 tenaga medis dengan berbagai spesialisasi, puluhan pasien dan korban di ruang perawatan intensif dan bedah, serta sejumlah anak di inkubator.

“Tim medis bekerja keras untuk memindahkan pasien dan korban dalam kondisi yang sangat sulit ke pusat perawatan lain, yang menimbulkan risiko besar terhadap kondisi kesehatan mereka, selain ancaman serangan pendudukan yang terus berlanjut di sekitar rumah sakit dan jalan-jalan menuju ke sana,” kata Kemenkes.

Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa serangan pendudukan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan dan Rumah Sakit Al-Awda merupakan bagian dari rangkaian panjang kejahatan harian Israel yang disengaja terhadap sistem kesehatan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 500 tenaga medis di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah gugur, yang terbaru adalah dokter Asid Jabarin, yang tewas ditembak oleh pasukan pendudukan di Jenin pagi ini saat sedang menuju tempat kerjanya di Rumah Sakit Pemerintah Jenin.

Jumlah korban jiwa sejak dimulainya serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah mencapai 35.562 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dengan 79.652 luka-luka, sementara jumlah orang hilang hingga saat ini mencapai lebih dari 10.000 orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here