Spirit of Aqsa- Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengecam blokade yang diberlakukan pasukan Israel terhadap lebih dari 100.000 warga Palestina di daerah Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya di Gaza Utara. “Selama 22 hari, tidak ada setetes air atau roti yang masuk ke Gaza Utara,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Basal menyebut Israel melakukan “pembersihan etnis” di Gaza Utara dengan membunuh siapa pun yang mencoba memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terjebak di sana dan mengalami kekurangan air, obat-obatan, dan makanan. Ia meminta organisasi internasional dan kemanusiaan untuk segera bertindak menyelamatkan warga Palestina di Gaza Utara.
Sejak 5 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan intensif ke Kamp dan Kota Jabalia serta berbagai area di Gaza Utara, yang diklaim warga Palestina sebagai upaya Israel untuk menduduki dan mengusir penduduk dari wilayah tersebut.
Sumber: Al Jazeera