Seorang remaja Palestina syahid pada Senin (3/11) dini hari akibat luka parah yang dideritanya setelah ditembak pasukan pendudukan Israel di timur Nablus, Tepi Barat. Di saat bersamaan, pemukim bersenjata Israel menembak seorang warga Palestina lain di kota Hebron.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, korban bernama Jamil Hannani (17 tahun), meninggal dunia setelah terluka dalam bentrokan antara warga dan pasukan Israel di kota Beit Furik, timur Nablus, pada Ahad malam.

Sumber setempat menyebut, bentrokan pecah setelah tentara Israel menutup pos pemeriksaan Beit Furik dan kemudian menggerebek kota tersebut sambil melepaskan tembakan ke arah warga.

Selama penggerebekan itu, pasukan Israel bahkan menyerbu pusat medis dan mengejar mobil ambulans yang baru saja mengevakuasi korban luka akibat tembakan mereka sendiri.

Di bagian utara Tepi Barat, reporter Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel kembali menyerbu kota Nablus melalui pos Huwara pada Senin dini hari.

Pada malam sebelumnya, tentara Israel juga menggerebek kota Yamon di barat Jenin dan menembaki wilayah permukiman warga. Sementara itu, pasukan pendudukan juga memasuki kota Betlehem dan menyasar dua kota lain di utara Hebron, yaitu Sa’ir dan Al-Syiukh.

Ditembak Pemukim di Hebron

Bersamaan dengan operasi militer itu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan adanya seorang warga yang terluka akibat tembakan di daerah Ras al-Jura, utara Hebron.

Petugas medis tidak diizinkan oleh pasukan Israel untuk mengevakuasi korban.

Sumber lokal menyebut bahwa seorang pemukim Israel menembak langsung ke arah pemuda Palestina di dekat gerbang utara kota, sementara kelompok pemukim lain menutup jalan utama tak lama setelah insiden.

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat tajam, di bawah perlindungan penuh tentara Israel.
Aksi kekerasan itu mencakup penembakan warga sipil, pembakaran rumah dan kendaraan, pencabutan pohon zaitun, hingga perampasan tanah.

Seiring dengan perang genosida di Gaza, kekerasan di Tepi Barat juga meningkat tajam. Sejak Oktober 2023, lebih dari 1.057 warga Palestina syahid dan 10 ribu lainnya terluka akibat operasi gabungan antara tentara pendudukan dan kelompok pemukim.

Lebih dari 20 ribu warga Palestina ditangkap, termasuk 1.600 anak-anak.

Sumber: Al Jazeera, diolah oleh Republika.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here