Spirit of Aqsa- Klub Tahanan Palestina mengungkapkan rincian eksekusi oleh tentara Israel terhadap 4 tahanan Palestina di dekat pos pemeriksaan Karam Abu Salem, selatan Jalur Gaza. Satu jenazah dievakuasi pada Sabtu (6/7/2024), sementara tiga jenazah ditemukan pada Ahad pagi (7/7/2024). Semuah jenazah ditemukan dalam kondisi tangan masih terikat.

Sumber lokal mengidentifikasi tiga syuhada yang ditemukan pagi ini dengan tangan terikat di dekat pos pemeriksaan Karam Abu Salem sebagai Muhammad Awad Ramadan Hijazi, Ramadan Awad Ramadan Hijazi, dan Kamel Ihab Gabain.

Klub Tahanan Palestina dalam pernyataannya kepada Pusat Informasi Palestina mengutuk eksekusi lapangan ini, menegaskan bahwa ini adalah kejahatan perang baru yang menambah daftar panjang kejahatan genosida yang terus berlangsung.

Tahanan yang Bekerja untuk Bantuan Kemanusiaan

Menurut informasi yang tersedia, Klub Tahanan menjelaskan bahwa empat tahanan tersebut adalah pekerja yang mengamankan bantuan kemanusiaan di Gaza. Mereka menjadi target serangan segera setelah dibebaskan di pos pemeriksaan Karam Abu Salem. Satu jenazah ditemukan kemarin dan tiga lainnya pada pagi ini, dengan tanda-tanda penyiksaan dan tangan terikat terlihat dalam foto evakuasi mereka.

Klub Tahanan menyebutkan bahwa informasi awal dari salah satu yang selamat menyatakan bahwa sekitar 15 orang, termasuk pekerja bantuan, ditahan oleh tentara Israel selama empat hari, selama mereka disiksa, dipukuli, dan dihinakan dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Klub ini juga mengungkapkan bahwa Israel telah membunuh puluhan tahanan dari Gaza, baik di penjara dan kamp militer, atau melalui eksekusi lapangan. Enam dari mereka berhasil diidentifikasi oleh lembaga terkait, di antara 18 syuhada dari tahanan yang dibunuh sejak awal perang genosida.

Sementara itu, Israel terus menyembunyikan identitas puluhan tahanan dari Gaza yang dibunuh di penjara dan kamp militer, sebagai bagian dari kejahatan penghilangan paksa.

Kebijakan Penyiksaan yang Sistematis

Klub Tahanan menegaskan bahwa kesaksian tahanan masih menunjukkan tingkat penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Israel terhadap tahanan di penjara dan kamp militer mereka.

“Meski 275 hari telah berlalu sejak genosida dimulai, kesaksian tahanan tetap sama dengan yang kami terima di awal perang,” ujar Klub Tahanan.

Penyiksaan adalah bagian dari serangkaian kebijakan dan kejahatan sistematis yang diterapkan oleh Israel terhadap tahanan sejak awal perang, termasuk kelaparan dan kejahatan medis, yang telah menyebabkan kematian puluhan tahanan.

Israel tidak hanya berhenti pada kejahatan yang dilakukan di hadapan dunia dan kamera, tetapi terus menghasut untuk membunuh dan menyiksa tahanan.

Menteri Israel ekstremis, Itamar Ben Gvir, terus mengkampanyekan pembunuhan, penyiksaan, dan kelaparan terhadap tahanan.

Tuntutan Penyelidikan Internasional

Klub Tahanan Palestina memperbarui seruannya kepada PBB untuk membuka penyelidikan internasional yang netral terhadap kejahatan yang terus menerus terhadap tahanan dan eksekusi lapangan ini.

Mereka juga mendesak lembaga hak asasi internasional untuk mengambil tanggung jawab atas maraknya kejahatan ini, menegaskan bahwa sikap diam dan kurangnya pertanggungjawaban menjadi alasan utama berlanjutnya kejahatan ini yang menargetkan eksistensi Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.

Jumlah total tahanan di penjara Israel hingga awal Juli mencapai lebih dari 9.700, termasuk 3.380 tahanan administratif dan lebih dari 1.400 tahanan dari Gaza yang dikategorikan sebagai “pejuang ilegal” oleh otoritas penjara Israel. Namun, jumlah ini tidak mencakup semua tahanan dari Gaza, terutama mereka yang berada di bawah otoritas militer Israel. Sementara itu, lebih dari 9.550 orang telah ditahan di Tepi Barat sejak perang genosida dimulai, menurut pernyataan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here