Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Kats, pada Jumat (5/9) mengumumkan eskalasi operasi militer di Jalur Gaza dengan pernyataan provokatif: “Sekarang terbuka gerbang neraka.” Tak lama setelah itu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara intensif yang menargetkan sejumlah gedung bertingkat di Kota Gaza.

Dalam unggahannya di platform X, Kats mengklaim bahwa tentara Israel telah mengirimkan “peringatan evakuasi pertama” kepada penghuni gedung bertingkat sebelum penyerangan dimulai. Ia menegaskan, “Begitu pintu terbuka, ia tak akan tertutup. Operasi kami akan meningkat secara bertahap hingga Hamas menerima syarat-syarat kami untuk mengakhiri perang.”

Syarat utama yang dikemukakan Israel termasuk pembebasan semua tahanan dan pelucutan senjata Hamas, dengan ancaman “penghancuran” jika tidak dipenuhi, kata Kats.

Channel 12 Israel mengutip sumber keamanan yang menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel telah memulai proses bertahap untuk menghancurkan gedung-gedung bertingkat di Gaza. Pernyataan resmi kemudian menambahkan bahwa serangan akan menyasar bangunan yang telah dijadikan infrastruktur militer Hamas, sebagai persiapan untuk memperluas operasi darat di kota itu. Militer Israel menuding Hamas menempatkan pusat komando, fasilitas intelijen, dan posisi peluncuran roket di gedung-gedung bertingkat.

Seorang koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa serangan telah dimulai terhadap Menara Mushtaha di Gaza. Channel 14 Israel menambahkan bahwa operasi militer akan dimulai dengan serangan udara sebelum operasi darat, dan militer akan mengumumkan evakuasi warga ke bagian selatan Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Video Tahanan Israel: Pesan Menggetarkan dari Kota Gaza

Eskalasi ini terjadi tak lama setelah Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis rekaman yang menunjukkan seorang tahanan Israel berjalan di antara reruntuhan rumah di Gaza, sebelum bertemu tahanan lain. Video itu menampilkan Guy Dalal, yang menyatakan bahwa rekaman dibuat pada 28 Agustus lalu.

Dalal menegaskan, “Saya kira kami tahanan Hamas, tapi kenyataannya kami tahanan pemerintah kami sendiri—Netanyahu, Ben-Gvir, dan Smotrich,” menyalahkan pemerintah Israel atas nyawa tentara dan tahanan yang terancam. Ia menyebut dirinya ketakutan dengan serangan darat yang dijanjikan Israel dan memperingatkan kematian dirinya dan delapan tahanan lain.

Dalam video itu, Dalal juga bertemu tahanan lain dekat kantor Palang Merah di Gaza. Keduanya menyatakan bahwa situasi saat ini “tidak bisa diterima akal manusia.”

Sampai saat ini, Tel Aviv memperkirakan terdapat 48 tahanan Israel di Gaza, termasuk 20 yang masih hidup, sementara sekitar 11.100 tahanan Palestina berada di penjara Israel, banyak di antaranya mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang telah menewaskan banyak orang.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here