Spirit of Aqsa- Seorang wanita dari Texas didakwa mencoba menenggelamkan seorang anak perempuan Muslim Amerika keturunan Palestina berusia tiga tahun. Polisi menyatakan, insiden tersebut didasari oleh prasangka rasial, dengan tersangka mengeluarkan pernyataan bernuansa rasis.
Kejadian tersebut terjadi pada Mei, tetapi baru mendapatkan perhatian media pada Senin (24/6/2024) setelah Dewan Hubungan Islam-Amerika memberikan dukungan kepada korban dan mengeluarkan pernyataan pers yang menyebutkan agama dan asal-usul etnis korban.
Polisi dalam pernyataannya pada hari Senin mengatakan, “Departemen Kepolisian Euless meyakini bahwa kejahatan ini dilakukan karena bias atau prasangka, dan ini menjadi bagian dari kasus yang diajukan ke kantor kejaksaan wilayah di Tarrant County.” Kantor kejaksaan wilayah menyatakan sedang meninjau kasus ini.
Menurut laporan polisi, insiden ini terjadi di kolam renang kompleks perumahan di pinggiran Euless, Dallas-Fort Worth. Tersangka terlibat dalam pertengkaran dengan ibu anak tersebut yang juga membawa anak laki-laki berusia enam tahun ke kolam renang setelah tersangka bertanya tentang asal-usul ibu tersebut.
Laporan polisi menyebutkan bahwa tersangka bernama Elizabeth Wolf, 42 tahun, yang mencoba menenggelamkan anak perempuan berusia tiga tahun tersebut dan mencoba menangkap anak laki-laki berusia enam tahun. Polisi mengatakan ibu dari anak-anak tersebut berhasil menyelamatkan putrinya dari air, dan paramedis yang datang ke lokasi memastikan keselamatan anak-anak tersebut.
Tersangka telah ditangkap dan didakwa dengan percobaan pembunuhan.
Para pembela hak asasi manusia mencatat peningkatan tingkat Islamofobia, bias terhadap Palestina, dan anti-Semitisme di Amerika Serikat sejak pecahnya konflik terbaru di Timur Tengah.
Presiden Joe Biden pada hari Senin mengatakan bahwa dia “sangat terganggu” oleh laporan tentang insiden ini.
Insiden lain di Amerika Serikat yang terjadi selama perang Gaza termasuk penikaman pada bulan Oktober yang menyebabkan kematian seorang anak laki-laki berusia enam tahun di Illinois, dengan polisi menyatakan bahwa penikaman tersebut didorong oleh fakta bahwa korban adalah keturunan Palestina-Amerika.
Seorang pria keturunan Palestina-Amerika juga ditikam di Texas pada bulan Februari dalam insiden yang disebut polisi sebagai kejahatan kebencian. Penembakan yang menargetkan tiga mahasiswa keturunan Palestina di Vermont pada bulan November juga dianggap sebagai kejahatan yang diduga bermotif kebencian.