Spirit of Aqsa, Palestina-  Hamas meminta media-media internasional meningkatkan kehadiran mereka di Jalur Gaza. Media internasional perlu melihat kehancuran dan genosida yang dilakukan teroris Israel terhadap penduduk Palestina di wilayah tersebut.

“Kami menyerukan kepada jurnalis dan lembaga media internasional untuk mengintensifkan kehadiran mereka di Jalur Gaza untuk melihat sejauh mana kehancuran dan tanda-tanda genosida yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) dan tentara Nazi terhadap anak-anak, warga sipil yang tidak berdaya, dan seluruh infrastruktur,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency, Kamis (30/11).

Hamas kemudian mengungkap penemuan puluhan jenazah warga sipil yang tertimbun reruntuhan bangunan di daerah Sabra dan di daerah lain di Kota Gaza. Proses pencarian jasad dapat dilakukan oleh regu penyelamat karena Hamas dan Israel menyepakati perpanjangan gencatan selama dua hari pada Senin (27/11/2023) lalu.

Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, regu penyelamat berhasil mengevakuasi 160 jenazah dari reruntuhan dan jalan-jalan di Jalur Gaza pada Selasa lalu. “Hal ini menjadikan jumlah korban tewas sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober menjadi lebih dari 15 ribu orang, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan,” ungkap WAFA.

Koresponden WAFA di Gaza melaporkan bahwa tim penyelamat sejauh ini mengandalkan metode manual untuk melakukan penggalian reruntuhan untuk mencari jenazah. Metode itu terpaksa dipilih mengingat kurangnya mesin dan peralatan untuk mengeruk serta memindahkan puing-puing.

Berdasarkan data sementara, sejauh ini terdapat sekitar 6.500 orang di Gaza yang masih dinyatakan hilang, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak dan perempuan. Mereka diduga telah terbunuh akibat serangan Israel dan tertimbun reruntuhan bangunan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here