Spirit of Aqsa, Palestina- Hamas kembali akan membebaskan tanpa syarat dua orang sipil yang ditawan saat awal operasi Thuufanul Aqsa di pemukiman ilegal Israel, melalui mediasi Qatar.
Anehnya, ‘Israel’ justru menolak menerima tawanan tersebut; mencurigai ini adalah strategi Hamas pengaruhi tekanan internasional terhadap langkah militer mereka dan blokade kemanusiaan terhadap Gaza.
“Kami memberi tahu saudara-saudara Qatar (mediator Hamas dan Israel) tadi malam bahwa kami akan membebaskan: Nurit Yitzhak, ID No. 001145416, dan Yochved Lifshitz, ID No. 005236955 untuk alasan kemanusiaan yang mendesak dan tanpa kompensasi (tanpa syarat), namun pendudukan (zionis Israel) menolak menerimanya,” ujar Jurubicara Hamas, Abu Ubaida, dalam konferensi pers, dikutip Palinfo, Ahad (22/10).
Brigade Al-Qassam siap untuk membebaskan dua tahanan perempuan bernama Nurit dan Yokhved beso. Pembebasan itu menggunakan prosedur yang sama yang digunakan dua tahanan perempuan Amerika yang dibebaskan kemarin.
Sementara itu, pejabat yang bertanggung jawab atas berkas tahanan di gerakan Hamas mengatakan, tawaran untuk membebaskan dua tahanan wanita tersebut sesuai dengan etika perlawanan. Warga sipil bukan kartu negosiasi dan menekankan tahanan sipil akan dibebaskan jika kondisi lapangan kondusif.
Mengutip Al Jazeera, di saat bersamaan, terjadi demo besar-besaran di Israel oleh keluarga dari tawanan yang dibawa Hamas ke Gaza. Mereka berdemo sebab terlihat tidak niat pemerintahan Netanyahu untuk membebaskan mereka.