Spirit of Aqsa, Palestina – Jerman meminta otoritas penjajah Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat dan Al-Quds timur. Jerman menilai perluasan permukaan itu melanggar hukum internasional dan resolusi DK PBB terkait.

Hal itu disampaikan dalam pemaparan kementerian luar negeri Jerman, yang mengkhawatirkan langkah perluasan permukiman zionis yang dilakukan Tel Aviv di Tepi Barat.

Kemenlu Jerman menjelaskan, kebijakan Israel terkait perluasan permukiman sangat membahayakan kemungkinan solusi dua negara.

Pemerintah Jerman meminta Israel untuk segera menghentikan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat, dan membekukan tender pembangunan di Al-Quds timur.

Jerman menegaskan bahwa solusi dua negara masih menjadi prioritas bagi konflik di Timur Tengah, yang bisa menjamin keamanan Israel dan melindungi hak-hak Palestina.

Pada Ahad lalu, otoritas penjajah Israel menyetujui rencana pembangunan 780 unit hunian baru di Tepi Barat, seperti dirilis organisasi Peace Now.

Disebutkan bahwa aktifitas pembangunan hunian zionis tidak hanya akan menghambat solusi konflik dengan Palestina, namun juga akan menempatkan Israel bertentangan dengan pemerintahan baru Amerika yang dipimpin Joe Biden.

Keputusan pembangunan unit hunian zionis tersebut merupakan yang kedua dalam rentang satu bulan, dimana pada 11 Januari lalu, Netanyahu menyatakan persetujuannya untuk membangun 800 unit hunian di Tepi Barat.

Disebutkan bahwa proyek pembangunan hunian zionis di wilayah Palestina, makin meningkat di jaman pemerintahan Presiden Amerika, Donald Trump.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here