Spirit of Aqsa, Palestina- Kamis malam (30/3) menjadi malam yang menakutkan bagi sejumlah warga di Al-Ram, utara Al-Quds yang diduduki penjajah Israel. Pasukan penjajah Israel melakukan serangan membabi-buta di Stadion Olahraga Faisal Al-Husseini selama pertandingan final Sepak Bola Piala Yasser Arafat antara Markaz Balata dan Jabal Mukaber.
Serangan burtal tersebut menyebabkan sejumlah pemain dan penggemar di tribun mengalami sesak nafas, termasuk anak-anak.
Mengutip palinfo, pasukan penjajah Zionis Israel menyerbu perimeter stadion dan menembakkan rentetan tabung gas air mata ke stadion. Selain itu, bom gas beracun juga menghantam ruang ganti selama kehadiran para pemain kedua tim di antara dua babak pertandingan.
Hal ini menyebabkan cedera beberapa pemain hingga mengalami sesak nafas, dan para penggemar terpaksa pergi meninggalkan tribun dan turun ke lapangan untuk berlindung dari bom gas yang ditembakkan pasukan penjajah Zionis Israel.
Meskipun serangan ganas yang dilakukan oleh pasukan penjajah Zionis Israel, Asosiasi Sepak Bola Palestina, tim wasit, manajemen kedua tim, dan para pemain memutuskan untuk melanjutkan pertandingan, karena awal babak kedua terlambat 20 menit dari jadwal.
Aksi brutal ini dikecam oleh banyak pihak. Organisasi HAM Amnesty International menyatakan keprihatinannya atas serangan tersebut dan mendesak Israel untuk menghentikan penindasan terhadap warga Palestina.
“Serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Stadion Olahraga Faisal Al-Husseini tidak hanya merugikan para pemain dan penggemar sepak bola, tetapi juga melanggar hak asasi manusia mereka,” kata Saleh Higazi, Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam serangan tersebut dan menuntut agar Israel bertanggung jawab atas aksi brutalnya. “Kami mengecam tindakan Israel yang tidak bermoral dan melanggar hukum internasional dengan menyerang warga sipil Palestina di stadion olahraga,” kata Abbas dalam pernyataannya.