Spirit of Aqsa, Palestina- Beberapa ahli dan analis menegaskan, pernyataan Israel terkait tahap ketiga perang di Jalur Gaza merupakan sebuah pelarian dari kegagalan militer.

Pakar urusan Israel Dr. Muhannad Mustafa percaya pembicaraan Israel tentang fase baru dalam perang Gaza adalah sebuah pelarian setelah kegagalan mencapai tujuan. 

“Pernyataan itu upaya untuk mengurangi tekanan rakyat terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu karena kekalahan tentara Israel,” kata Mustafa dalam analisisnya di Aljazeera, Rabu (27/12).

Dia menegaskan, tingkat kematian perwira di jajaran tentara Israel adalah yang tertinggi dalam sejarah perang Tel Aviv. Israel berharap fase baru perang ini akan mengurangi beban dampak ekonomi dan biaya untuk memanggil tentara cadangan.

“Hal ini juga dilakukan dalam kerangka kecenderungan Netanyahu untuk memperpanjang durasi perang,” ujar Mustafa.

Meski tidak mencapai pencapaian apapun, Netanyahu kembali berbual tentang visi politik melalui tiga poin: melenyapkan Hamas, mengubah Gaza menjadi zona demiliterisasi, dan mendidik masyarakat Palestina tentang apa yang disebut “cinta kehidupan”, yang dalam praktiknya berarti pendudukan jangka panjang di Jalur Gaza.

Amerika-Israel Retak

Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Dr. Khalil Al-Anani, mengatakan, ada ketidaksepakatan Israel-Amerika mengenai bentuk perang, durasi, dan fase pascaperang. Itu karena Netanyahu menolak kembalinya Otoritas Palestina. Hal itu bertentangan dengan keinginan Washington.

“Perhitungan pemilu mendorong Presiden AS Joe Biden untuk mengikuti Netanyahu secara membabi buta dan menyerah pada kecenderungannya, terutama karena Netanyahu lemah dan goyah meskipun ia ingin mengakhiri perang secepat mungkin,” ujar Al-Anani.

Pemisahan Tahapan Perang dalam Kamus Militer

Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menjelaskan, tidak ada pemisahan nyata antara tahapan perang Gaza, dan tahapan yang dibicarakan tidak sesuai dengan standar yang diajarkan di lembaga militer. Itu diucapakn Israel karena tujuan tertentu belum tercapai untuk berpindah ke yang lain.

“Pertempuran di Jalur Gaza utara masih berlanjut, dan apa yang sebenarnya terjadi memisahkan operasi darat sebelum gencatan senjata sementara dan setelahnya, dengan memulai fase darat di Khan Yunis di selatan, percaya bahwa persepsi berkisar pada perang di fase berikutnya,” kata Al-Duwairi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here