Spirit of Aqsa | Selama bulan Februari 2020, terjadi eskalasi dan peningkatan besar dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan penjajah Israel dan para pemukim Yahudi setelah Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan rencana Amerika di Timur Tengah yang dikenal dengan Deal of Century (Kesepakatan Abad Ini).
Laporan bulanan yang dikeluarkan Departemen Informasi Gerakan Hamas di Tepi Barat menyebutkan, pasukan penjajah Israel dan pemukim Yahudi melakukan 2869 pelanggaran.
Eskalasi ini mengakibatkan kematian 7 warga Palestina oleh peluru pasukan penjajah Israel dan lebih dari 600 lainnya mengalami cedera. Sementara jumlah warga Palestina yang ditangkap mencapai 436 orang, termasuk anak-anak, wanita dan eks tawanan yang dibebaskan di Tepi Barat dan al-Quds.
Penutupan dan pendirian pos-pos penghalang di pintu-pintu masuk kota dan desa juga meningkat. Jumlah pos permanen dan sementara yang dididikan di berbagai wilayah di Tepi Bart dan al-Quds mencapai 346 pos penghalang.
Pasukan penjajah Israel bertindak represif dengan menyerang para peserta aksi demi yang mengecam Deal of Century, yang terjadi di seluruh wilayah Tepi Barat dan al-Quds.
Laporan ini menyebutkan jumlah penembakan meningkat dari 176 penembakan di bulan Januari menjadi 246 penembakan di bulan Februari.
Di al-Quds, pasukan pendudukan penjajah Israel terus menekan dan menyerang para jamaah di Masjid Al-Aqsha, terutama pada hari Jumat, dengan bertambahnya jumlah peserta yang hadir dalam kampanye Subuh Agung.
Laporan ini menunjukkan bahwa para pemukim pendatang Yahudi terus menyerbu ke Masjid Al-Aqsha, dengan mendapatkan perlindungan ketat dari pasukan pendudukan penjajah Israel. Jumlah pemukim pendatang Yahudi yang menyerbu masjid selama 21 hari mencapai 1702 pemukim.
Serangan pasukan pewnjajah Israel juga mencakup seluruh wilayah Tepi Barat dan al-Quds. Wilayah Hebron, Nablus, dan al-Quds adalah yang paling rentan terhadap pelanggaran yang dilakukan pihak Israel.(PIC)
