Spirit of Aqsa, Sinjai – Mengapa lembaga Tahfizh turut menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan tema Pembebasan Baitul Maqdis? Apa hubungan dengan Rumah Tahfizh dan ikur mengurusi persoalan Palestina?


Pertanyaan dan mungkin keraguan masyarakat itulah yang dipatahkan Pimpinan Rumah Tahfizh Al-Furqon, Ustazah Rabiah. Dia menegaskan, masalah Palestina adalah persoalan seluruh umat Islam. Dala artian, jika seseorang pernah mengucapkan dua kalimat syahadat, atau berstatus muslim maka wajib memperjuangkan pembebasan Baitul Maqdis.

“Sebab di Palestina ada Masjid al-Aqsha yg merupakan kiblat pertama umat Islam. Olehnya kami di Yayasan pendidikan Al-Furqon ini merasa berkewajiban untuk peduli peduli terhadap al-Aqsha, yang juga merupakan amanat undang-undang bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan,” kata Rabiah dalam Tablig Akbar Al Aqsa di Gedung Pertemuan Sinjai, Ahad (1/3).

Selain itu, Allah memerintahkan untuk mengamalkan ayat-ayat Alquran. Sementara, banyak ayat Alquran yang menyinggung masalah Palestina. Dengan demikan, penghafal Alquran menjadi wajib memperjuangkan pembebasan Baitul Maqdis.

“Kita harapkan masyarakat kita khususnya santri dan orangtua santri juga bisa peduli terhadap al-Aqsha karena Al-Qur’an telah banyak menyebutnya dan Nabi kita memerintahkan untuk menjaganya. Kita diperintahkan untuk membantu Palestina dengan doa dan harta kita,” ucap dia.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here