Spirit of Aqsa, Palestina- The New York Times melaporkan pernyataan mantan tawanan perempuan di Jalur Gaza, Chen Goldstein-Almog (48 tahun). Goldstein-Almog membeberkan, Hamas memperlakukan dia dan ketiga putrinya sebagai wanita terhormat. Tidak ada kekerasan fisik ataupun perlakuan buruk lainnya.

Goldstein-Almog bahkan mengaku sering berbicara panjang lebar dengan anggota Hamas yang kadang sampai berjam-jam. “Kami berbicara tentang keluarga kami dan bahaya ekstrem yang kami semua hadapi,” ujarnya, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (16/12).

Selama masa penawanan, Goldstein-Almog dan anak-anaknya sering dipidandahkan ke berbagai apartemen, terowongan, masjid, bahkan supermarket. Selama pemidahan itu, Goldstein-Almog menggambarkan situasi yang sangat mengerikan karena pengeboman yang dilakukan militer Israel.

“Komandan penjaga tampaknya terpelajar dan berbicara bahasa Ibrani. Para penjaga mengajari putranya 250 kata dalam bahasa Arab untuk membuatnya sibuk dan membawakannya buku catatan untuk dipelajari, dan mereka secara teratur mendiskusikan dengan mereka apa yang harus dimakan dan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam memasak di dapur,” ujar Goldstein-Almog.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here