Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Giora Eiland, menyatakan, Hamas telah menunjukkan kemampuan untuk menggantikan pemimpin yang syahid dengan cepat dengan tingkat kompetensi dan dedikasi yang sama.

“Dari sudut pandang profesional, saya harus memberikan pengakuan terhadap kemampuan mereka (Hamas) untuk bertahan. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas atau kekuatan politiknya untuk terus memimpin Gaza,” kata Giora, dikutip dari RT Arabic dan New York Times, Kamis (28/12).

Mantan perwira intelijen Israel, Michael Milstein, juga mengkritik pernyataan beberapa pemimpin Israel yang menyatakan Hamas sudah mencapai titik runtuh. Dia mengatakan, hal itu menciptakan ekspektasi palsu tentang durasi perang.

“Mereka terus mengatakan bahwa Hamas runtuh selama beberapa waktu, tetapi itu tidak benar. Setiap hari kita menghadapi pertempuran sulit,” kata Milstein.

Pekan ini, Tentara Israel mengklaim telah membunuh sekitar 8.000 anggota Hamas dari kekuatan yang diperkirakan berjumlah antara 25.000 hingga 40.000 orang, dengan sekitar 500 orang menyerah.

Beberapa kali, tentara melaporkan pencapaian positif dalam mencapai tujuannya, yaitu menguasai sepenuhnya “Wushika” (daerah di utara Gaza) di mana serangan darat dimulai pada akhir Oktober.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui pada pekan lalu bahwa perang ini “menghabiskan biaya yang sangat mahal,” dan tentara mengumumkan 15 tentara tewas hanya dalam 48 jam. Peluncuran roket dari selatan Gaza ke Israel masih terus terjadi hampir setiap hari.

Tentara Israel juga melemparkan selebaran di Gaza baru-baru ini yang menawarkan uang sebagai imbalan atas informasi yang mengarah pada penangkapan empat pemimpin Hamas. Dalam selebaran itu tertulis, “Hamas kehilangan kekuatannya. Mereka bahkan tidak bisa mengepulkan telur. Akhir Hamas sudah dekat.”

Tentara berjanji memberikan hadiah sebesar 400 ribu dolar bagi siapa pun yang memberikan informasi tentang pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dan 100 ribu dolar untuk informasi tentang Muhammad Deif, kepala sayap militer “Brigade Al-Qassam.”

Meskipun keduanya telah lama menjadi buronan di Gaza lebih dari siapa pun, namun Muhammad Deif berhasil menghindari pembunuhan atau penangkapan berkali-kali, dan satu-satunya foto yang ada tentangnya di tempat umum sudah berusia puluhan tahun.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here