Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan Kepala Departemen Intelijen Mossad, Amnon Sovrin, menjelaskan, Tel Aviv terlalu meremehkan Hamas. Sementara, mantan menteri militer Israel, Moshe Bughi Ya’alon, mendesak PM Benjamin Netanyahu segera mengundurkan diri.

“Kami sangat meremehkan Hamas dan kemampuannya. Tidak ada yang membayangkan bahwa mereka dapat melancarkan serangan multi-segi yang sukses,” kata Sovrin dalam sebuah wawancara yang disiarkan Al Jazeera, Kamis (16/11). 

Sementara, itu, Ya’alon menilai Netanyahu harus segera mengundurkan diri. Itu karena Netanyahu sudah terlebit berbagai kasus di Israel. Salah satunya masalah amandemen peradilan yang mendapat banyak penolakan. 

“Dia harus mengajukan pengunduran dirinya, dan dia harus diubah dan seluruh pemerintahan harus diubah sejak awal perang,” katanya seraya menambahkan Selain itu, Ya’alon bahkan menyebut Netanyahu sebagai ‘tawanan’ menteri ekstremis Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, ”Negara adalah tawanan dari pemerintahan yang histeris ini.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here