Spirit of Aqsa- Bursa Efek Israel mengalami penurunan signifikan pada awal perdagangan pekan ini. Penurunan itu mencapai level terendah dalam tiga bulan terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran mengenai potensi pecahnya perang dengan Hizbullah dan Iran, serta kemungkinan keterlibatan dari Yaman dan Irak.
Indeks Tel Aviv (TASE 35) turun sebesar 2,55% menjadi 1933 poin, yang merupakan level terendah sejak awal Mei lalu, menurut data dari Bursa Tel Aviv.
Performa buruk yang terjadi di Wall Street pada perdagangan Jumat lalu semakin memperburuk awal perdagangan negatif di Bursa Tel Aviv hari ini, yang telah mengalami tekanan sejak pertengahan Juli lalu akibat ketegangan dengan Hezbollah dan Iran.
Hezbollah di Lebanon meluncurkan serangan roket besar-besaran ke arah Israel pada dini hari hari ini.
Menurut surat kabar “Israel Hayom,” sekitar 50 roket diluncurkan dari selatan Lebanon menuju Galilea Utara, dengan salah satu roket jatuh di pemukiman Beit Hillel. Belum ada rincian mengenai dampak dari serangan tersebut.
Dunia kini menunggu respons militer dari Iran dan Hezbollah terhadap Israel setelah Israel dituduh membunuh Ismail Haniyeh, Ketua Politburo Hamas, di Teheran pada Rabu dini hari, serta mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan pejabat senior Hezbollah, Fouad Shukr, di Beirut pada Selasa malam.