Spirit of Aqsa- Wafa Jarrar merupakan wanita Palestina yang menjadi korban kebengisan teroris Israel. Dia diculik dalam kedaan menderita luka serius. Luka itu dia dapatkan saat teroris Israel menyerang Kota Jenin, Tepi Barat beberapa bulan lalu. Luka itu menyebabkan kaki Jarrar diamputasi.

Jarrar, yang berusia 50 tahun, mengalami cedera parah saat ditangkap oleh tentara Israel di Jenin pada Mei 2024 dan kemudian dipindahkan ke penjara Israel sebelum akhirnya dibebaskan.

Mantan tahanan yang aktif dalam mendukung keluarga tahanan ini adalah istri dari Abdullah Jarrar, seorang pemimpin Hamas di Tepi Barat yang telah dipenjara oleh Israel selama lima bulan. Jarrar meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Ibn Sina di Jenin.

Anaknya menginformasikan bahwa kondisinya memburuk secara signifikan dalam beberapa hari terakhir dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Wafa Jarrar terluka akibat tembakan pasukan pendudukan selama serangan ke kota Jenin dan mengalami amputasi kakinya setelah lebih dari dua bulan.

Komite Tahanan dan Klub Tahanan Palestina menyatakan bahwa tindakan brutal Israel terhadap Jarrar merupakan kejahatan terstruktur, termasuk penangkapan dan perlakuan buruk yang mengakibatkan amputasi kedua kakinya di Rumah Sakit Afula dalam garis hijau, serta beberapa cedera lainnya dan penahanan administratif.

Kedua organisasi tersebut menyalahkan penuh pihak pendudukan atas kematian Jarrar dan menyebutnya sebagai salah satu dari puluhan tahanan yang mengalami cedera dan kejahatan medis sistematis sejak dimulainya perang di Gaza.

Sementara itu, Hamas mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Wafa Jarrar dan memuji perjuangannya, mengklaim bahwa ia meninggal setelah mengalami proses pembunuhan lambat yang dimulai sejak saat penangkapannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here