Spirit of Aqsa, Palestina- Gerakan boikot terhadap produk-produk yang disebut terafiliasi atau berkontribusi terhadap Pemerintah Israel masih terus berlanjut. Saham-saham sejumlah perusahaan yang terdampak merosot sejak gerakan boikot tersebut dijalankan.

Sturbucks-Subway

Beberapa merek terkenal yang berada di bawah naungan emiten di Bursa Efek Indonesia pun menjadi sasaran boikot seperti Starbucks hingga Subway. Merek-merek tersebut dikelola oleh MAP Group melalui PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).

Semenjak seruan boikot muncul, pergerakan saham MAPI selama tiga bulan terakhir merosot. Pada Senin (18/12/2023), saham MAPI stagnan pada level 1.675 sejak penutupan perdagangan terakhir.

Semenjak imbauan boikot dalam 2,5 bulan terakhir, dalam tiga bulan terakhir saham MAPI sempat berada di zona hijau hingga akhir Oktober 2023 dan sempat menyentuh level 1.990. Hanya saja setelah itu, saham MAPI terus merosot pada zona merah hingga Desember 2023 pada level 1.675.

Selama tiga bulan terakhir, saham MAPI terkoreksi hingga 7,97 persen. Dalam tiga bulan terakhir, saham MAPI juga sempat menyentuh level terendah selama enam bulan terakhir yaitu 1.550.

KFC

Produk lainnya yang terkena seruan boikot adalah KFC yang berada di bawah naungan PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST). Semenjak seruan boikot muncul, pergerakan saham FAST selama tiga bulan terakhir terkontraksi. Pada siang ini, Senin (18/12/2023), berdasarkan pantauan Republika, pergerakan saham FAST berada pada level 730 yang terkontraksi sebesar 1,35 persen.

Semenjak imbauan boikot dalam 2,5 bulan terakhir, dalam tiga bulan terakhir saham FAST sempat berada di zona hijau hingga pertengahan Oktober 2023 pada level 815. Hanya saja setelah itu, saham FAST terus merosot pada zona merah hingga Desember 2023 pada level 730.

Selama tiga bulan terakhir, saham FAST terkoreksi hingga 8,75 persen. Bahkan, saham FAST sempat menyentuh level terendah dalam satu tahun di posisi 725.

Pizza Hut

Pergerakan saham Pizza Hut selama tiga bulan terakhir terlihat masuk ke tren penurunan. Pada siang ini, Senin (18/12), pergerakan saham PZZA berada pada level 372.

Semenjak imbauan boikot dalam 2,5 bulan terakhir, dalam tiga bulan terakhir saham PZZA sempat berada di zona hijau pada Oktober 2023 di level 428. Hanya saja memasuki akhir Oktober, November, hingga Desember terus menurun pada level 370.

Selama tiga bulan terakhir, saham PZZA terkoreksi hingga 11,48 persen. Bahkan, saham PZZA sempat menyentuh level terendah dalam satu tahun di posisi 366.

Emiten pengelola Pizza Hut PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), juga sudah buka suara mengenai aksi boikot. Direktur PZZA Boy Ardhitya Lukito mengatakan isu boikot tersebut muncul secara tidak jelas.

“Karena kalau kita lihat dari Fatwa MUI dia normatif sebetulnya. Tapi ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang menggabungkan antara daftar yang beredar yang tidak jelas kebenarannya mengenai list perusahaan terafiliasi dengan Israel. Nah terus digabungkan dengan Fatwa MUI sehingga akhirnya banyak masyarakat yang jadi salah mengerti bahwa daftar tersebut merupakan bagian dari fatwa MUI,” Kata Boy dikutip dari risalah hasil Public Expose di Keterbukaan Informasi, dikutip Jumat, (8/12/2023).

Dengan isu tersebut, Boy mengakui Pizza Hut terdampak. Dengan adanya kejadian tersebut, Boy menegaskan perusahaan sudah berusaha untuk memberikan penjelasan baik di daerah-daerah melalui outlet ataupun pejabat-pejabat yang berwenang yang berkaitan baik MUI maupun dari Kementerian Agama dan lain-lain.

“Jadi mudah-mudahan dengan adanya klarifikasi, antara lain dari Wakil Ketua MUI, Tokoh-Tokoh Agama, Bapak Jusuf Kalla ada banyak beberapa yang mengklarifikasi itu bahwa itu tidak betul gitu tapi memang isu permasalahan ini sudah menjadi bola liar. Mudah-mudahan kedepannya ini Masyarakat Indonesia bisa lebih memahami permasalahan ini,” ucap Boy.

PT Unilever

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga menjadi salah satu perusahaan yang produknya masuk dalam daftar boikot yang kini gerakannya sudah mengglobal.

Pada, Senin (18/12/2023) pagi, berdasarkan pantauan Republika, pergerakan saham UNVR berada pada level 3.420. Level saham UNVR tersebut terpantau terkoreksi hingga 2,57 persen.

Semenjak imbauan boikot dalam 2,5 bulan terakhir, dalam tiga bulan terakhir saham UNVR mayoritas bergerak di zona hijau. Hanya saja pergerakan saham cenderung menurun pada pertengahan November dan pertengahan Desember, terutama saat kampanye boikot ramai disuarakan.

Selama 3 bulan terakhir, saham UNVR terkoreksi sebesar 2,57 persen hingga menyentuh level 3.400. Bahkan, saham UNVR sempat menyentuh level terendah dalam satu tahun di posisi 3.330.

Sumber: Republika

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here