Spirit of Aqsa, Palestina- Yordania memanggil duta besar Israel untuk Amman untuk memprotes langkah polisi Israel, yang menghalangi utusan Yordania memasuki Masjid Al-Aqsa.
Insiden itu meningkatkan ketegangan antara penjajah Israel dan Yordania, serta mencerminkan kepekaan yang meningkat di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa, di bawah pemerintahan ultranasionalis Israel yang baru.
Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan, Duta Besar Yordania untuk Israel, Ghassan Majali, dilarang memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Al-Quds. Polisi Israel mengatakan, Majali tiba di tempat suci tanpa koordinasi sebelumnya dengan petugas.
Polisi penjajah Israel mengatakan, Majali mendorong seorang petugas di pintu masuk Kompleks Masjid Al Aqsa yang tidak mengenali diplomat tersebut. Majali meminta petugas itu menginformasikan komandannya terkait kunjungan yang tidak terduga tersebut.
Sambil menunggu instruksi, petugas menahan Majali bersama Direktur Wakaf Yerusalem, Azzam al-Khatib. Polisi penjajah Israel mengatakan, Majali menolak untuk menunggu dan memutuskan pergi.
Sekitar dua jam kemudian, media pemerintah Yordania melaporkan bahwa Majali akhirnya memasuki Kompleksi Al-Aqsha tanpa menunjukkan izin apa pun. Dia mengadakan pembicaraan dengan al-Khatib tentang pelanggaran Israel di Al Aqsa.
Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan Majali berada di antara jamaah Muslim lainnya di pintu masuk Gerbang Singa ke Kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua.
Seorang petugas polisi penjajah Israel menghalangi jalannya dan berteriak pada Majali untuk pergi dalam bahasa Arab. Al-Khatib berbicara di telepon saat pengunjung berdebat dengan petugas di tengah derak walkie-talkie polisi.
“Seandainya duta besar menunggu sebentar beberapa menit lagi, maka kelompok itu akan masuk. Koordinasi dengan polisi Israel rutin dilakukan sebelum kunjungan semacam itu,” ujar pernyataan polisi Israel.
Pemerintah Yordania menggambarkan langkah itu sebagai provokasi yang tidak biasa. Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan, duta besar Israel telah menerima surat protes dengan kata-kata yang tegas untuk segera disampaikan kepada pemerintahnya.
Kementerian Luar Negeri menyatakan, para pejabat Yordania tidak memerlukan izin untuk memasuki situs tersebut karena peran negara itu sebagai penjaga resmi Kompleks Al Aqsa. Yordania memperingatkan agar Israel tidak mengambil tindakan apa pun yang akan merugikan kesucian tempat-tempat suci. Sejauh ini tidak ada tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Israel atas insiden tersebut.