Spirit of Aqsa, Palestina- Perwakilan dan konsul dari Uni Eropa serta beberapa negara lain mengunjungi Masjid Al-Aqsa pada Rabu (18/1). Kunjungan delegasi tersebut untuk menekankan posisi Uni Eropa tentang perlunya pelestarian status quo dan sejarah Masjid Al-Aqsa.
Delegasi -dipimpin oleh perwakilan Uni Eropa di Palestina, Sven Burgsdorff. Dia bertemu dengan pejabat Departemen Wakaf Islam.
Rombongan yang terdiri dari 35 orang perwakilan dan konsul dari Uni Eropa itu diterima oleh Dirjen Departemen Wakaf Islam dan Urusan Masjid Al-Aqsa Yang Diberkahi, Syekh Azzam Al-Khatib, dan Direktur Al-Aqsa Yang Diberkati. Masjid Aqsha, Sheikh Omar Al-Kiswani, dan sejumlah anggota Dewan Wakaf serta direktur dan pejabat Islamic Wakaf.
Syaikh Al-Khatib menyambut perwakilan Uni Eropa dan delegasi yang menyertainya, menekankan pentingnya kunjungan mereka ke Masjid Al-Aqsa. Dia menemani perwakilan Uni Eropa dalam saat berkunjung ke tempat suvi tersebut. Dia memberi pengarahan tentang semua elemen bangunan di Masjid Al-Aqsa.
Dia juga memberi tahu mereka tentang semua proyek rekonstruksi Hashemite di Masjid Al-Aqsa yang dicegah oleh pemerintah pendudukan untuk diselesaikan.
Selain itu, delegasi juga mengunjungi lokasi pelanggaran penjajah Israel di Masjid Al-Aqsa seperti serbuan ekstremis Yahudi, penggalian gua di bawah masjid, hingga upaya yahudisasi masjid.
Delegasi Eropa bertujuan dari kunjungannya untuk “menekankan pentingnya menghormati perwalian Hashemite atas wakaf dan kesucian Islam di Yerusalem, dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang akan meningkatkan situasi di Yerusalem dan wilayah Palestina lainnya.” Tulis Al Jazeera.
Farhan Haq , wakil juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan: Organisasi internasional menentang segala upaya untuk mengubah status quo di tempat-tempat suci di Yerusalem.
Ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang polisi pendudukan yang mencegah duta besar Yordania untuk Tel Aviv, Ghassan Al-Majali, memasuki Masjid Al-Aqsa.
