Spirit of Aqsa,  Palestina- Hamas satu langkah lebih maju dari zionis Israel terkait upaya negosiasi tahanan. Zionis Israel terlebih dahulu mengirim pesan melalui mediator tentang kesiapan negosiasi pertukaran tahanan.

Hamas tidak menolak. Namun, faksi pejuang Palestina itu langsung melayangkan syarat pembebasan semua warga Palestina yang saat ini ditahan Israel. Imbalannya, Hamas akan melepaskan semua tahanan yang dibawa ke Jalur Gaza.

Di sisi lain, masalah tahanan merupakan isu panas di publik Israel. Pakar bahkan ‘warga Israel’ menganggap PM Benjamin Netanyahu tidak serius dalam membebaskan tahanan di Jalur Gaza. Kelaurga tahanan bahkan mendemo rumah Netanyahu menuntut segera menyepakati syarat Hamas.

Lalu, siapa saja tahanan Palestina di penjara Israel?

Surat kabar Le Figaro menayangkan satu laporan bahwa Hamas mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan semua tahanan Israel sebagai imbalan atas pembebasan semua tahanan Palestina di Israel.

Laporan yang ditulis Jean Doriot di koran itu disebutkan, Hamas, yang menyerukan “pengosongan penjara bagi semua tahanan.” Hamas ingin memberikan tanda-tanda keterbukaan terhadap negosiasi, namun tidak dengan cara apa pun, terutama karena masalah tahanan adalah sebuah isu panas.

Hamas menginginkan kesepakatan yang membebaskan tahanan Israel dengan imbalan sekitar 10.000 tahanan Palestina, menurut apa yang dilaporkan oleh beberapa organisasi hak asasi manusia Palestina. Jumlah ini termasuk pejuang Hamas, pekerja dari masyarakat Gaza, hingga tahanan administratif. Hal itu membuat negosiasi tanpa syarat menjadi lebih rumit.

Pada Oktober 2023, terdapat 5.192 tahanan “keamanan” di penjara-penjara Israel, menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia Israel “HaMoked”.  Layanan Penjara Israel mencantumkan semua “yang dihukum dan dijatuhi hukuman karena melakukan kejahatan” dan semua “tersangka” kejahatan melakukan tindak pidana yang digolongkan sebagai tindak pidana keinginan atau motif nasionalis, termasuk dalam kategori tindak pidana yang mengancam keamanan negara.

Pejuang Hamas dianggap sebagai bagian dari kategori ini, selain mereka yang memiliki motivasi politik, seperti Marwan Barghouti, yang saat ini menjalani lima hukuman seumur hidup di Israel karena “keterlibatannya” dalam intifada kedua.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): Warga Palestina di Israel dianggap bersalah tanpa bukti, ditangkap tanpa surat perintah, ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan, dan menjadi sasaran perlakuan brutal di penjara.

Tahanan ini dibagi, berdasarkan status mereka saat ini, menjadi 2.140 tahanan yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan, 1.463 terdakwa menunggu persidangan, dan 1.319 dalam tahanan administratif yang berarti mereka tidak memiliki dakwaan atau diadili dan dianggap penahanan “sewenang-wenang”.

Badan PBB ini mengkritik kondisi penahanan di Israel, dan mengatakan dalam laporannya, “Warga Palestina di Israel dianggap bersalah tanpa bukti, ditangkap tanpa perintah pengadilan, ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan, dan menjadi sasaran perlakuan brutal di penjara.”

Selain para tahanan keamanan ini, Israel saat ini juga menahan 4.000 pekerja dari Gaza, menurut PBB. Mereka adalah warga Palestina yang berasal dari Gaza, memegang izin kerja yang dikeluarkan oleh otoritas Israel dan bekerja di dalam wilayah Israel, namun izin kerja mereka dibatalkan setelah operaso Taufan Al-Aqsa.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here