Spirit of Aqsa, Palestina- Sekitar 150.000 jamaah melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Masjid Al-Aqsa, pada Sabtu (9/7/2022) waktu setempat. Jamaah mulai berdatangan sejak subuh dari seluruh kota Al-Quds dan Tepi Barat.

Mengutip Palinfo, para jamaah melantunkan takbir secara serentak, menimbulkan suara gema kalimat suci tersebut di kompleks Al-Aqsa. Banyak jamaah datang berkelompok untuk menghindari pencekalan penjajah Israel.

Jamaah memasuki Masjid Al-Aqsa secara berjamaah. Terlihat jelas persatuan di sana. Sementara, umat Islam yang dideportasi penjajah Israel terpaksa mengikuti shalat Idul Adha dari luar masjid. 

Ada juga pemandangan menarik lain dalam perayaan Hari Raya Idul Adha kali ini. Banyak aktivis yang membagikan permen kepada anak-anak yang ikut shalat Idul Adha. Itu untuk berbagi kebahagiaan dan menumbuhkan kecintaan kepada Masjid Al-Aqsa.

Di sisi lain, otoritas penjajah Israel mengerahkan pasukan besar ke sekitar Masjid Al-Aqsa. Mereka disebar di sejumlah titik di Al-Quds. Mereka memeriksa kartu identitas setiap jamaah. Banyak warga yang tak bisa sampai ke Al-Aqsa lantaran dicekal oleh tentara zionis Israel.

Idul Adha Diwarnai Kezaliman Zionis Israel di Tepi Barat

Hari Raya Idul Adha merupakan hari bahagia bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun tidak bagi warga Tepi Barat di Palestina. Saat umat Islam tengah menggelar Shalad Idul Adha di Al-Aqsa, penjajah Israel dan imigran ilegal Yahudi melakukan serangan di sejumlah daerah di Tepi Barat.

Di Hebron, sekelompok imigran ilegal Yahudi menyerang warga di Jaber. Sementara, tentara Israel melemparkan bom suara dan gas beracun ke warga Palestina untuk memberikan perlindungan kepada imigran ilegal itu.

Palinfo mencatat, tentara Israel menangkap seorang remaja Palestina, Amir Aref Jaber (17 tahun) di Hebron. Remaja itu ditangkap setelah rumahnya diserang digerebek oleh tentara Israel. Amir lalu diintrogasi di lapangan.

Hampir setiap hari tentara zionis Israel melakukan penyerangan di Hebron. Ada 50 militer Israel yang dibangun di daerah tersebut. Di sisi lain, otoritas Israel telah menempatkan 30 ribu lebih imigran ilegal untuk menempati tanah warga Palestina yang telah dirampas.

Pada hari yang sama, di Betlehem, pasukan penjajah Israel memaksa seorang anak untuk melepas baju di pintu masuk kota Beit Fajjar, selatan Tepi Barat. Klaim tentara Israel sangat nyeleneh. Anak itu diminta membuka baju hanya karena mengenakan kaos bergambar senjata.

Di Nablus, pasukan penjajah Israel menyerbu kawasan arkeologi di Sebastia, utara Nablus, untuk ketiga kalinya dalam 24 jam terakhir. Di Qalqilya, bentrokan meletus di desa Kafr Qaddum, sebelah timur Qalqilya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here