Spirit of Aqsa, Palestina- Hari Raya Idul Adha merupakan hari kebahagiaan seluruh umat Islam di dunia. Termasuk umat Islam di Gaza yang sudah diblokade zionis Israel selama 15 tahun.

Seperti yang dirasakan Mariam Kuhail. Dia sudah berpisah dengan keluarganya di Gaza selama 15 tahun karena mengungsi ke Kanada. Dia pindah dan menikah di Kanada pada 2017 silam. Tahun ini, dia bisa bersama-sama menyiapkan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H.

“Saya sangat merindukan suasana ini di pengasingan saya. Saya selalu merasa bahwa Idul Adha tidak lengkap, karena saya jauh dari keluarga saya dan perayaan meriah yang memiliki kemegahan tersendiri di Gaza,” kata ibu empat anak itu, dikutip The New Arab.

Mariam menikah saat masih muda. Dia lalu tinggal di Kanada untuk menghindari tindakan agresi militer Israel di Gaza. Rasa rindu sudah dipendam selama bertahun-tahun setiap kali Idul Adha maupun Idul Fitri.

Perjalanan dari Kanada ke Gaza juga tak mudah. Dia menghabiskan 48 jam perjalanan dari Bandara Kairo, Mesir ke penyeberangan Rafah. Dia harus melewati prosedur yang rumit dari pemerintah Mesir.

“Situasi jalan telah benar-benar berubah. Ketika saya melakukan perjalanan dari Gaza ke Kairo, hanya butuh sekitar tujuh jam. Saya tidak tahu mengapa semua komplikasi ini terjadi,” ucapnya. 

Kondisi itu membuat Mariam tak bisa menagan tangis saat pertama kali menginjakkan kaki di Gaza. Ada banyak perbedaan yang dia temui. Gaza tak lagi seperti 15 tahun silam. Kini, banyak bangunan roboh akibat agresi militer Israel.

Selama ini, Mariam dan keluarga hanya melepas rindu dengan keluarga di Gaza secara virtual. Namun kali ini, ada rasa bahagia yang tak bisa diungkapkan. Sebuah kebahagiaan saat melihat anak-anak muda yang dulu masih bocah saat ditinggalkan.

Pada 2007 lalu, Israel memberlakukan blokade ketat di Jalur Gaza. Sementara, Mesir memperketat perbatasan Gaza dan negara piramida itu. Itu membuat banyak pengungsi yang tak memilih tak kembali ke Gaza.

Tetapi tahun ini berbeda. Banyak pengungsi yang memberanikan diri kembali Gaza, meski harus melewati berbagai tantangan dan rintangan. Itu karena tidak mudah masuk ke wilayah konflik.

Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengatakan, ada sekitar 15 ribu pengungsi yang kembali ke Gaza untuk merayakan Idul Adha. Mereka mulai berdatangan sejak sebulan terakhir.

Setiap kali Idul Fitri dan Idul Adha, Gaza memang selalu meriah. Masyarakat sibuk menyiapkan berbagai hal untuk menyambut hari suci tersebut. Salah satu yang paling dinanti adalah pemotongan hewan kurban, di mana setiap muslim bisa berbagi kebahagiaan. (langit7.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here