Spirit of Aqsa, Palestina – Sekelompok imigran ilegal Yahudi menyerang rumah warga Palestina di desa Tawana di Musafir Yatta, selatan Hebron, wilayah selatan Tepi Barat. Mereka dengan sengaja melempar batu ke rumah warga.
Melalui pelanggaran yang terus menerus mereka lakukan, penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi mengencangkan tekanan mereka pada penduduk Yatta dan al-Musafir, untuk memaksa mereka meninggalkan rumah dan tanahnya, demi kepentingan permukiman Yahudi.
Desa Tawana, yang terancam pembongkaran ini terletak di pintu masuk kawasan Musafir Yatta sebelah selatan Hebron. Penduduk menyebutnya sebagai “Gerbang al-Musafir”. Desan ini merupakan tulang punggung sejumlah besar daerah sekitarnya, meskipun tidak mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan dan bahkan infrastruktur.
Karena lokasinya yang strategis di atas salah satu pegunungan Hebron, desa ini terancam oleh koloni permukiman Yahudi dari tiga sisi dan dikelilingi oleh kompleks premukiman Yahudi Karmiel, Ma’on, Avi Gal, dan Mitzyaer.
Baru-baru ini, para pemukim pendatang Yahudi mendirikan koloni baru yang disebut “Givat Ma’on”. Koloni ini merupakan koloni yang paling berbahaya. Karena dari sanalah datangnya serangan terhadap para petani, terutama selama musim panen zaitun dan anggur.
Sisi keempat, di mana jalur bypass yang disebut Settlement Line 60 dibangun, telah mengubah kehidupan penduduk desa menjadi neraka.
Warga desa yang berjumlah 340 jiwa, hidup dari memeliha ternak dan pertanian yang mendukungnya, seperti menanam kacang-kacangan dan pakan ternak, hla ini didukung oleh melimpahnya air di desa.
Estimasi dari pihak Palestina menyebutkan bahwa ada sekitar 650.000 pemukim Yahudi berada di permukiman-permukiman Yahudi di Tepi Barat dan al-Quds. Mereka tinggal di 164 kompleks permukiman dan 116 koloni liar.