Ketegangan di Al-Quds kembali memuncak. Puluhan pemukim Israel dilaporkan menerobos kawasan Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Al-Magharibah, dengan pengawalan ketat dari polisi pendudukan Israel. Di halaman timur kompleks suci itu, mereka melakukan ritual Talmud, tindakan yang oleh warga Palestina dianggap sebagai bentuk provokasi terhadap kesucian Al-Aqsa.

Kelompok pemukim tersebut bergerak menuju area dekat Mushalla Bab al-Rahmah, sementara polisi Israel membatasi akses bagi jamaah Palestina.

Di saat bersamaan, Direktorat Wakaf Islam Al-Quds mencatat serangkaian pelanggaran serupa sepanjang pagi hari. Ribuan warga Palestina dari Tepi Barat dan wilayah Al-Quds yang diduduki kembali dihalang masuk ke Masjid Al-Aqsa melalui prosedur keamanan yang kian ketat dan diskriminatif.

Peringatan Runtuhnya Struktur Al-Aqsa

Kekhawatiran kini bertambah. Pemerintah Provinsi Al-Quds mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi runtuhnya sebagian struktur Masjid Al-Aqsa akibat aktivitas penggalian yang dilakukan otoritas Israel di sekitar kompleks suci dan kawasan Kota Tua.

Peringatan ini bukan yang pertama. Sejak beberapa tahun terakhir, otoritas Israel secara sistematis menggali terowongan di bawah Al-Aqsa dan sekitarnya, dengan dalih penelitian arkeologis. Namun para arkeolog dan pakar warisan budaya menilai galian itu sebagai upaya melemahkan fondasi Masjid Al-Aqsa, sekaligus mengubah identitas sejarah kawasan Al-Quds yang berakar pada peradaban Islam.

Simbol Perlawanan dan Ancaman Identitas

Masjid Al-Aqsa adalah simbol spiritual dan politik Palestina, sekaligus poros identitas Al-Quds yang terus digerus oleh kebijakan pendudukan. Setiap galian di bawah tanahnya, setiap langkah pemukim di halamannya, bukan sekadar pelanggaran fisik, tetapi serangan terhadap makna sejarah dan keberadaan Palestina itu sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here