Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Jumat menayangkan rekaman mengejutkan yang memperlihatkan seorang tawanan Israel, Gai Dalal, bergerak di dalam mobil melewati reruntuhan rumah-rumah yang hancur di Kota Gaza, kota yang terus diancam pendudukan penuh oleh Israel. Video ini direkam pada 28 Agustus lalu dan menghadirkan narasi langsung dari Dalal tentang ketakutan dan penderitaan yang ia alami.
Dalam video berjudul “Kami Berpikir Kami Ditawan oleh Hamas, Tapi Sebenarnya Kami Ditawan oleh Pemerintahan Kami Sendiri”, Dalal menuding pemerintah Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta menteri Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, karena “tidak peduli terhadap kematian tentara dan tawanan”.
Dalal menyuarakan ketakutannya yang mendalam terhadap rencana serangan militer Israel di Gaza, memperingatkan bahwa nyawanya dan nyawa delapan teman sesama tawanan bisa terancam. Ia menggambarkan suara ledakan dan tembakan yang tiada henti serta pesawat tempur yang melintas di atas mereka, menegaskan bahwa situasinya “tidak dapat diterima secara manusiawi”.
Lebih dari sekadar kekhawatiran pribadi, Dalal menyoroti penderitaan yang dihadapi tawanan Israel di tengah blokade dan kelaparan yang diberlakukan terhadap warga Gaza. Ia bahkan menyindir Netanyahu, mengatakan bahwa pemerintah barunya “akhirnya memberi kami roti, sedikit keju, dan mie instan agar kami tetap bertahan hidup, sementara putranya Yair bersantap daging panggang di Miami”.
Video ini juga menampilkan pertemuan Dalal dengan tawanan lain dekat kantor Palang Merah, di mana mereka sepakat bahwa kondisi yang terjadi “sulit diterima dan tidak masuk akal”. Dalal menyerukan agar mantan tawanan berbicara tentang penderitaan mereka, dan meminta warga Israel untuk menggelar protes, menimbulkan tekanan, dan menciptakan kekacauan agar pemerintah terdorong melepaskan tawanan dan menghentikan perang di Gaza.
Secara paralel, media Israel, Channel 14, melaporkan bahwa operasi militer di Gaza akan dimulai minggu depan dengan serangan udara, diikuti serangan darat, termasuk rencana evakuasi warga ke selatan Jalur Gaza. Saat ini, Israel memperkirakan ada 48 tawanan Israel di Gaza, dengan 20 di antaranya masih hidup, sementara di sisi lain, lebih dari 11.100 warga Palestina berada di penjara Israel dalam kondisi yang memprihatinkan, menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan kelalaian medis, yang telah menewaskan banyak dari mereka.