Pasukan Israel pada Senin (12/2) memaksa puluhan warga Palestina mengungsi dari Kamp Nur Syams di Tulkarm, serta mengubah rumah-rumah mereka menjadi barak militer.

Sementara itu, para pejuang terus menghadapi pasukan Israel di dalam Kamp Al-Far’a, yang mengalami serangan brutal di selatan Tubas, wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Para pengungsi dari Kamp Nur Syams melaporkan bahwa pasukan Israel sengaja menghancurkan kamp dan memaksa mereka meninggalkan rumah-rumah mereka setelah penggerebekan dan perusakan properti.

Terlihat puluhan warga Palestina berjalan kaki meninggalkan kamp menuju Kota Tulkarm, sementara serangan Israel terus berlanjut untuk hari kedua berturut-turut, dengan suara ledakan dan tembakan terdengar dari waktu ke waktu.

Pada Minggu (11/2), tiga warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Kamp Nur Syams, termasuk seorang wanita hamil beserta janinnya.

Rumah Warga Jadi Barak Militer

Di Kamp Al-Far’a, pasukan Israel terus menggerebek rumah-rumah warga dan memaksa lebih banyak keluarga mengungsi, selain merusak isi rumah mereka di selatan Tubas.

Menurut laporan Palestina, sejak Senin pagi, tentara Israel telah memasuki rumah-rumah warga dan memaksa sejumlah keluarga untuk mengungsi secara paksa guna mengubah rumah mereka menjadi barak militer.

Kondisi kemanusiaan di kamp semakin memburuk karena pasokan air terputus selama sembilan hari berturut-turut, menyebabkan krisis air minum, serta kekurangan parah dalam pasokan makanan, obat-obatan, dan susu bayi.

Pejuang Palestina Melawan

Sumber-sumber Al Jazeera melaporkan bahwa para pejuang Palestina meledakkan bom rakitan berkekuatan tinggi terhadap kendaraan militer Israel di dalam Kamp Al-Far’a.

Sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds – Tepi Barat, menyatakan bahwa para pejuangnya, bersama faksi lainnya, terus menghadapi pasukan Israel di berbagai titik pertempuran.

Kelompok itu menegaskan bahwa sejak Israel mengumumkan perluasan operasi militernya, para pejuangnya telah berhasil membakar kendaraan militer dan buldoser tentara pendudukan.

Serangan Israel di Kamp Aqabat Jabr

Di wilayah timur Tepi Barat, tentara Israel menggerebek Kamp Aqabat Jabr di Yerikho dan menyebar ke beberapa lingkungan, serta menggeledah toko-toko.

Saksi mata menyebutkan bahwa pasukan Israel memasuki kamp tersebut dan melakukan operasi penyisiran, meskipun rincian lebih lanjut belum diketahui.

Sementara itu, Harian Haaretz Israel melaporkan bahwa tentara Israel telah memperluas aturan tembak di Tepi Barat, yang menyebabkan meningkatnya pembunuhan terhadap warga sipil Palestina.

Mengutip perwira militer Israel, Haaretz menyebut bahwa Komando Wilayah Tengah telah menerapkan aturan tembak seperti yang digunakan di Gaza, yakni menembak mati warga Palestina yang bahkan tidak bersenjata, baik mereka dicurigai atau tidak.

Organisasi HAM Israel, B’Tselem, menyatakan bahwa Tel Aviv sedang melancarkan “perang total” terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak dimulainya gencatan senjata di Gaza.

Serangan Israel Meningkat Sejak Oktober 2023

Serangan Israel yang dimulai pada 21 Januari di Jenin dan sekitarnya telah menyebabkan 25 warga Palestina syahid, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada 27 Januari, Israel memperluas serangannya ke Kota Tulkarm, menyebabkan lima warga Palestina syahid. Pada 2 Februari, mereka melancarkan operasi baru di Tamun dan Kamp Al-Far’a di Tubas, yang berlangsung selama tujuh hari sebelum menarik diri dari Tamun namun tetap menyerang Kamp Al-Far’a.

Sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel dan pemukim ilegal telah meningkatkan serangan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Hingga Minggu (11/2) malam, serangan ini telah menewaskan 910 warga Palestina, melukai 7.000 orang, dan menangkap 14.300 warga Palestina, menurut data resmi Palestina.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, menewaskan dan melukai sekitar 160.000 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, serta meninggalkan lebih dari 14.000 orang hilang di bawah reruntuhan.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here