Nablus kembali memanas. Jumat dini hari (waktu setempat), pecah bentrokan antara pemuda Palestina dan gerombolan pemukim Israel di sekitar kawasan Makam Yusuf, timur Kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Pemukim kembali menyerbu kawasan itu, memicu konfrontasi sengit. Belum ada laporan korban luka sejauh ini.
Media lokal melaporkan, para pemukim menyerang sejumlah rumah warga Palestina, sementara pasukan pendudukan Israel ikut masuk ke kota lewat pos militer di daerah Awarta.
Serbuan pemukim juga terjadi di Jalan Al-Quds dan Jalan Rujeib, wilayah timur Nablus, dengan pengawalan penuh pasukan Israel.
Makam Yusuf, yang terletak di kawasan timur Nablus—wilayah yang seharusnya berada di bawah kendali Palestina—diklaim sebagai situs suci oleh pemukim Yahudi sejak penjajahan Israel atas Tepi Barat pada 1967.
Rumah Warga Disulap Jadi Markas Militer
Di wilayah timur Qalqilya, kekejaman serupa terus berlangsung. Pasukan Israel dilaporkan masih mengepung Desa Azzun sejak Kamis malam. Salah satu rumah warga bahkan diubah menjadi pos militer.
Di sisi lain, tentara Israel menyerbu Desa Husan di barat Bethlehem, melepaskan tembakan peluru tajam, granat kejut, dan gas beracun ke arah warga sipil. Hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban.
Malam sebelumnya, pasukan Israel juga menduduki Desa Kafr Malik di timur laut Ramallah. Mereka mengepung rumah-rumah yang baru saja diserang oleh pemukim ekstremis pada Rabu. Serbuan itu menewaskan 3 warga Palestina dan melukai 7 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Selain korban jiwa, pemukim dan tentara juga membakar rumah serta kendaraan warga.
Kekejaman Meluas dari Gaza ke Tepi Barat
Seiring dengan genosida yang terus berlangsung di Jalur Gaza, kekerasan oleh pasukan Israel dan pemukim juga meningkat tajam di Tepi Barat, termasuk Al-Quds (Yerusalem Timur). Hingga kini, setidaknya 986 warga Palestina syahid, sekitar 7.000 luka-luka, dan lebih dari 17.500 orang ditangkap oleh pasukan pendudukan, menurut data resmi Palestina.
Sumber: Al Jazeera, Media Palestina