Pasukan penjajah Israel kembali mengobrak-abrik kota Nablus di utara Tepi Barat, Rabu (23/4). Sementara itu, lima warga Palestina dilaporkan terluka akibat tembakan para pemukim ilegal Israel di desa Bardala, Lembah Yordan Utara.

Menurut laporan Al Jazeera, para pemukim membakar tenda dan kandang ternak milik warga, serta menghalangi mobil pemadam kebakaran yang hendak memadamkan api. Tak hanya itu, pasukan penjajah juga menahan ambulans yang tengah membawa para korban di pos pemeriksaan Hamra, memperlambat evakuasi mereka ke rumah sakit.

Para pemukim Israel berkumpul di persimpangan jalan dekat Bardala, menyerang kendaraan warga Palestina. Aksi ini dilakukan di bawah perlindungan aparat penjajah yang berjaga di sekitar lokasi.

Di Provinsi Tubas, dua warga Palestina terluka oleh tembakan pasukan Israel saat mereka menyerbu kota kecil Ain Al-Baida pada Kamis dini hari.

Sumber lokal juga melaporkan bahwa pasukan khusus Israel menyerbu Kamp Pengungsi Dheisheh di selatan kota Betlehem dan menangkap seorang warga Palestina. Setelahnya, militer Zionis mengirim bala bantuan besar dan menembakkan peluru tajam, gas air mata, serta granat kejut. Mereka juga memasang blokade jalan dan menggeledah kendaraan sambil memeriksa identitas warga.

Teror di Ramallah dan Pembakaran Rumah Warga

Di kota Sinjil, utara Ramallah, sejumlah warga Palestina terluka setelah diserang oleh pemukim dan tentara Israel. Massa pemukim membakar lima rumah, kendaraan, dan lahan pertanian, memaksa sejumlah keluarga mengungsi demi menyelamatkan diri.

Syahidnya Seorang Anak di Jenin

Sementara itu, pada Rabu (21/4), Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa seorang anak laki-laki bernama Mahmoud Mithqal Abu Al-Hijja (14 tahun) gugur ditembak tentara Israel di kota Al-Yamun, barat Jenin.

Menurut laporan medis dari “Pusat Al-Hadaf” di Al-Yamun, Mahmoud terkena peluru tajam di bagian paha dan perut. Ia kemudian syahid akibat luka serius tersebut. Militer Israel mengakui telah menembak mati Mahmoud, dengan tuduhan bahwa ia mencoba melempar bahan peledak ke arah pasukan.

Jenazah Mahmoud disambut dengan prosesi pemakaman penuh duka oleh warga Al-Yamun. Sebelumnya, pasukan Israel menerobos kota itu dari berbagai arah dan terlibat baku tembak sengit dengan para pejuang Palestina. Sejak dimulainya agresi militer terhadap Jenin dan kamp pengungsinya 93 hari lalu, jumlah syuhada telah mencapai 40 orang.

Pendudukan dan Perusakan Terus Berlanjut

Pada waktu yang sama, penjajah menutup gerbang barat Kamp Jenin dengan pagar besi dan menembakkan gas air mata serta granat kejut di sekitar bundaran Al-Audah. Suara tembakan dan ledakan menggema di kamp.

Menurut saksi mata, pasukan Israel terus meledakkan rumah-rumah, meratakan infrastruktur, dan menggempur kota Jenin selama 92 hari berturut-turut dalam operasi militer yang tanpa henti.

Ancaman Baru Lewat “Pawai Bendera”

Dalam perkembangan lain, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam seruan kelompok pemukim Israel untuk membuka akses penuh ke Masjid Al-Aqsha pada peringatan “Pawai Bendera” yang direncanakan berlangsung pada 25–26 Mei mendatang.

Haron Naseruddin, anggota Biro Politik Hamas sekaligus Kepala Departemen Urusan Al-Quds, menyatakan bahwa seruan ini merupakan bagian dari agenda jahat untuk menguasai dan meng-Yahudisasi Masjid Al-Aqsha secara total.

Ia menyerukan seluruh rakyat Palestina untuk siaga penuh dan menggagalkan rencana penjajah yang ingin merobohkan Al-Aqsha dan membangun kuil palsu di atasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here